IHSG dan Pasar Asia Dibuka Memerah Seiring Membaiknya Saham AS
Rabu, 08 Juni 2016 - 09:24 WIB

IHSG dan Pasar Asia Dibuka Memerah Seiring Membaiknya Saham AS
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (8/6/2016) dibuka memerah sebesar 0,12% atau 5,89 poin ke level 4.928,09 pada pukul 08.55 WIB. Pelemahan indeks seiring dengan goyahnya pasar Asia menyusul membaiknya saham Amerika Serikat yang mendapat dorongan setelah minyak naik di atas USD50 per barel.
Sebelumnya pada penutupan Selasa kemarin, IHSG berakhir menguat 0,78% atau 37,96 poin ke level 4.933,99.
Melansir CNBC, Rabu pagi ini, bursa Asia goyah akibat pulihnya saham AS yang mendapat dorongan atas kenaikan harga minyak di atas USD50 per barel pada Selasa malam, pertama kalinya dalam hampir 11 bulan.
Indeks Jepang Nikkei 225 diperdagangkan datar, dimana saham Jepang di bawah tekanan dari kekuatan yen terhadap USD. Melintasi Selat Korea, indeks Kospi juga diperdagangkan flat.
Di Australia, ASX 200 turun 0,39% dengan penurunan 0,67% di keuangan sub-indeks yang menyumbang hampir setengah dari indeks yang lebih luas.
Reuters mengabarkan menguatnya harga emas hitam semalam membuat penarikan stockpile di AS dan kekuarangan pasokan global.
Dan indeks utama AS ditutup menguat dengan Dow Jones Industrial Average naik 17,95 poin atau 0,1% di level 17.938,28. Standard & Poor’s 500 bertambah 2,72 poin alias 0,13% ke level 2.112,13 dan indeks komposit Nasdaq lebih rendah sebesar 6,96 poin atau 0,14% pada 4.961,75.
Sementara di bursa Indonesia tercatat perdagangan pagi ini mencapai Rp17 miliar dengan 600 juta saham yang diperdagangkan. Transaksi bersih asing mencapai Rp2,26 miliar dengan aksi jual asing Rp8,70 miliar dan aksi beli asing Rp10,96 miliar.
Dari 44 saham yang diperdagangkan, 19 naik, sembilan turun dan 16 tetap. Sektor saham pertambangan memimpin penguatan sebesar 0,69% diikuti sektor saham aneka industri 0,61%. Sementara sektor saham infrastruktur melemah hingga 0,35%. Saham yang tertekan adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SCCO).
Sebelumnya pada penutupan Selasa kemarin, IHSG berakhir menguat 0,78% atau 37,96 poin ke level 4.933,99.
Melansir CNBC, Rabu pagi ini, bursa Asia goyah akibat pulihnya saham AS yang mendapat dorongan atas kenaikan harga minyak di atas USD50 per barel pada Selasa malam, pertama kalinya dalam hampir 11 bulan.
Indeks Jepang Nikkei 225 diperdagangkan datar, dimana saham Jepang di bawah tekanan dari kekuatan yen terhadap USD. Melintasi Selat Korea, indeks Kospi juga diperdagangkan flat.
Di Australia, ASX 200 turun 0,39% dengan penurunan 0,67% di keuangan sub-indeks yang menyumbang hampir setengah dari indeks yang lebih luas.
Reuters mengabarkan menguatnya harga emas hitam semalam membuat penarikan stockpile di AS dan kekuarangan pasokan global.
Dan indeks utama AS ditutup menguat dengan Dow Jones Industrial Average naik 17,95 poin atau 0,1% di level 17.938,28. Standard & Poor’s 500 bertambah 2,72 poin alias 0,13% ke level 2.112,13 dan indeks komposit Nasdaq lebih rendah sebesar 6,96 poin atau 0,14% pada 4.961,75.
Sementara di bursa Indonesia tercatat perdagangan pagi ini mencapai Rp17 miliar dengan 600 juta saham yang diperdagangkan. Transaksi bersih asing mencapai Rp2,26 miliar dengan aksi jual asing Rp8,70 miliar dan aksi beli asing Rp10,96 miliar.
Dari 44 saham yang diperdagangkan, 19 naik, sembilan turun dan 16 tetap. Sektor saham pertambangan memimpin penguatan sebesar 0,69% diikuti sektor saham aneka industri 0,61%. Sementara sektor saham infrastruktur melemah hingga 0,35%. Saham yang tertekan adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan Supreme Cable Manufacturing & Commerce (SCCO).
(ven)