SMI Catat Pembiayaan Infrastruktur Rp30,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), BUMN di bawah koordinasi Kementerian (Kemenkeu) ini terus berpacu mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dalam negeri.
Sampai akhir Mei 2016, PT SMI sudah mencatatkan komitmen pembiayaan infrastruktur sebesar Rp30,1 triliun, untuk membiayai proyek senilai total Rp118,7 triliun.
"Nilai ini meningkat signifikan jika dibanding nilai 2015. Sebagai perbandingan sepanjang 2015 komitmen yang berhasil dibukukan PT SMI sebesar Rp13 triliun," kata Corporate Secretary PT Sarana Multi Infrastruktur Astried Swastika dalam rilisnya, Sabtu (11/6/2016).
Mengingat kebutuhan dana untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang relatif besar, PT SMI menyusun berbagai langkah strategis antara lain melakukan leverage kapasitas pendanaan dengan memanfaatkan sumber dana dari lembaga bilateral/multilateral, pasar modal dan dana pensiun.
Menurutnya, pola pinjaman bilateral dilakukan sebagai strategi awal untuk menghimpun dana bagi PT SMI. "Strategi selanjutnya, dengan melakukan penerbitan surat utang (obligasi) sebagai upaya penghimpunan dana jangka panjang," ujar dia.
Terserapnya obligasi PT SMI oleh pasar menjadi salah satu bukti semakin meningkatnya kepercayaan para kreditur dan investor terhadap PT SMI. Di mana, PT SMI juga telah memperoleh fasilitas pinjaman dari Agence Francaise de Developpement (AFD) Bank Pembangunan Perancis senilai maksimum USD100 juta untuk membiayai proyek-proyek Renewable Energy (RE) dan Climate Changes (CC).
Bersamaan dengan fasilitas tersebut, PT SMI juga memperoleh Grant senilai USD5 juta serta program bantuan teknis (technical assistance) senilai maksimum EUR400 ribu dari AFD.
Kerja sama dengan AFD akan mendorong peningkatan pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk menopang bauran energi (energy mix) saat ini sekitar 5% menjadi 17% di 2025.
"Hal ini juga membuktikan tingginya kepercayaan lembaga bilateral/multilateral kepada PT SMI," tutup Astried.
Sampai akhir Mei 2016, PT SMI sudah mencatatkan komitmen pembiayaan infrastruktur sebesar Rp30,1 triliun, untuk membiayai proyek senilai total Rp118,7 triliun.
"Nilai ini meningkat signifikan jika dibanding nilai 2015. Sebagai perbandingan sepanjang 2015 komitmen yang berhasil dibukukan PT SMI sebesar Rp13 triliun," kata Corporate Secretary PT Sarana Multi Infrastruktur Astried Swastika dalam rilisnya, Sabtu (11/6/2016).
Mengingat kebutuhan dana untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang relatif besar, PT SMI menyusun berbagai langkah strategis antara lain melakukan leverage kapasitas pendanaan dengan memanfaatkan sumber dana dari lembaga bilateral/multilateral, pasar modal dan dana pensiun.
Menurutnya, pola pinjaman bilateral dilakukan sebagai strategi awal untuk menghimpun dana bagi PT SMI. "Strategi selanjutnya, dengan melakukan penerbitan surat utang (obligasi) sebagai upaya penghimpunan dana jangka panjang," ujar dia.
Terserapnya obligasi PT SMI oleh pasar menjadi salah satu bukti semakin meningkatnya kepercayaan para kreditur dan investor terhadap PT SMI. Di mana, PT SMI juga telah memperoleh fasilitas pinjaman dari Agence Francaise de Developpement (AFD) Bank Pembangunan Perancis senilai maksimum USD100 juta untuk membiayai proyek-proyek Renewable Energy (RE) dan Climate Changes (CC).
Bersamaan dengan fasilitas tersebut, PT SMI juga memperoleh Grant senilai USD5 juta serta program bantuan teknis (technical assistance) senilai maksimum EUR400 ribu dari AFD.
Kerja sama dengan AFD akan mendorong peningkatan pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk menopang bauran energi (energy mix) saat ini sekitar 5% menjadi 17% di 2025.
"Hal ini juga membuktikan tingginya kepercayaan lembaga bilateral/multilateral kepada PT SMI," tutup Astried.
(izz)