Menperin Ungkap Dalang Penyebab Harga Sembako Meroket

Minggu, 12 Juni 2016 - 11:07 WIB
Menperin Ungkap Dalang...
Menperin Ungkap Dalang Penyebab Harga Sembako Meroket
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengemukakan, melonjaknya harga pangan dan bahan kebutuhan pokok di tingkat pedagang disebabkan oleh panjangnya rantai pasok distribusi pangan. Menurutnya, pedagang perantara menjadi dalang panjangnya rantai pasok distribusi pangan, sehingga berdampak pada harga sembako yang sampai di konsumen menjadi tinggi.

(Baca Juga: Pemerintah Kesulitan Atasi Gejolak Harga Pangan)

Dia mengatakan, selama ini permintaan (demand) terhadap bahan pangan memang cukup tinggi sehingga banyak pihak yang mengambil keuntungan. Sayangnya, pengambilan keuntungan tersebut tidak dilakukan secara wajar akibatnya harga di pasaran menjadi melonjak.

"‎Memang selama ini karena demand tinggi jadi banyak orang mengambil keuntungan. Pengambilan keuntungan itu dibikin harganya cukup tinggi karena demandnya juga tinggi. Terutama di bulan Ramadhan," katanya saat menggelar Operasi Pasar di Pasar Cipete, Jakarta, Minggu (12/6/2016).

Menurutnya, pedagang perantara menjadi salah satu pihak yang menyebabkan rantai pasok distribusi pangan menjadi panjang. Karena mereka memanfaatkan kebutuhan masyarakat yang tinggi dari konsumen.

"Di pedagang perantara. Biasanya disitu. Kan karena ada kebutuhan demand tinggi orang cari keuntungan. Kalau ini (operasi pasar) kan dari produsen langsung ke konsumen," imbuh dia.

Oleh‎ sebab itu, Politisi Partai Hanura ini mengimbau kepada masyarakat yang membeli sembako di operasi pasar yang digelar pemerintah dengan wajar. Masyarakat diminta untuk tidak membeli dalam jumlah yang sangat besar untuk kemudian dijual kembali. Karena operasi pasar ini dimaksudkan agar produk pangan dari produsen dapat sampai langsung kepada konsumen, sehingga harganya pun tidak tinggi.

"Kami himbau ke masyarakat, kalau mau belanja ya belanja sewajarnya. Tidak harus memborong. Sehingga harga bisa stabil dan tidak dimanfaatkan oleh orang-orang untuk mencari keuntungan tidak wajar," imbuh dia.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mencontohkan, jika distribusi beras melewati sembilan jalur dan setiap jalur mengambil keuntungan 10%, maka sampai jalur kesembilan keuntungan yang diambil sudah 90%. Sebab itu, pemerintah berusaha memotong rantai distribusi ini agar produk pangan yang sampai ke konsumen tidak terlalu tinggi harganya.

"‎Kalau kita potong rantai pasoknya menjadi separuh, dari petani sampai ke konsumen. Karena keuntungan dibagi di perjalanan, sehingga konsumennya berteriak juga. Iya kan, itu maksudnya kita mau potong‎," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0737 seconds (0.1#10.140)