Bursa Asia Ambruk, IHSG Berakhir Perkasa
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan tengah pekan ini berakhir perkasa di zona hijau atau naik 14,36 poin atau 0,30% ke level 4.821,59. Penguatan pasar saham Tanah Air terjadi saat mayoritas bursa saham Asia mengalami tekanan.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG dibuka kembali melemah 7,77 poin atau 0,16% ke level 4.799,46 dan pada sesi I sempat berbalik menguat 5,66 poin atau 0,12% ke level 4.812,89. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup berkurang 40,83 poin atau 0,84% ke level 4.807,23.
Dilansir Reuters, Selasa (14/6/2016) mayoritas bursa saham Asia pada tengah pekan ini tercatat tergelincir jelang pertemuan dua hari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang dimulai sore ini waktu setempat. Sentimen selanjutnya datang ketika kekhawatiran referendum Inggris Raya untuk menanti keputusan keluar dari Uni Eropa makin meningkat.
Sepanjang sesi perdagangan kemarin, pounds dan euro mengalami tekanan saat ekonom asal Inggris diselimuti ketakutan akan potensi resesi Eropa yang akan kembali terjadi. Sementara itu berdasarkan jejak pendapat yang dilakukan ICM, sebagian besar pemilih dalam referendum yang bakal digelar 23 Juni nanti, menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Pengamat keuangan memprediksi krisis keuangan akan menyebar ke perdagangan Eropa. Indeks Inggris FTSE 100 pada hari ini tercata dibuka lebih rendah 0,3%, sedangkan bursa Jerman DAX dan Prancis CAC 40 diperkirakan akan turun 0,8%. Indeks saham MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang mengalami penurunan 0,4% setelah Wall Street gagal menjaga tren positif.
Adapun indeks saham Nikkei Jepang tergelincir 1% atau 160,1 poin ke level 15.859,00 diikuti pelemahan Hang Seng sebesar 125,46 poin atau 0,61% ke posisi 20.387,53. Penurunan juga dialami Straits Times 15,48 poin ke level 2.769,95, sedangkan indeks Shanghai mengalami kenaikan sendirian 9,12 poin atau 0,32% ke level 2.842,19.
Sektor saham dalam negeri hari ini hampir semuanya berada di zona hijau. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah aneka industri yang naik 1,63%. Sementara, sektor dengan pelemahan terdalam yakni sektor pertanian yang turun 1,07%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,95 triliun dengan 8,59 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp723,2 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,25 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,97 triliun. Tercatat 121 saham menguat, 185 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) menguat Rp125 menjadi Rp6.700, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bertambah Rp125 menjadi Rp68.025 dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) naik Rp50 menjadi Rp1.280.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berkurang Rp110 menjadi Rp2.370, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyusut Rp30 menjadi Rp4.660 dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) melemah Rp25 menjadi Rp900.
Pada pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG dibuka kembali melemah 7,77 poin atau 0,16% ke level 4.799,46 dan pada sesi I sempat berbalik menguat 5,66 poin atau 0,12% ke level 4.812,89. Sementara, pada perdagangan kemarin ditutup berkurang 40,83 poin atau 0,84% ke level 4.807,23.
Dilansir Reuters, Selasa (14/6/2016) mayoritas bursa saham Asia pada tengah pekan ini tercatat tergelincir jelang pertemuan dua hari Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang dimulai sore ini waktu setempat. Sentimen selanjutnya datang ketika kekhawatiran referendum Inggris Raya untuk menanti keputusan keluar dari Uni Eropa makin meningkat.
Sepanjang sesi perdagangan kemarin, pounds dan euro mengalami tekanan saat ekonom asal Inggris diselimuti ketakutan akan potensi resesi Eropa yang akan kembali terjadi. Sementara itu berdasarkan jejak pendapat yang dilakukan ICM, sebagian besar pemilih dalam referendum yang bakal digelar 23 Juni nanti, menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa.
Pengamat keuangan memprediksi krisis keuangan akan menyebar ke perdagangan Eropa. Indeks Inggris FTSE 100 pada hari ini tercata dibuka lebih rendah 0,3%, sedangkan bursa Jerman DAX dan Prancis CAC 40 diperkirakan akan turun 0,8%. Indeks saham MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang mengalami penurunan 0,4% setelah Wall Street gagal menjaga tren positif.
Adapun indeks saham Nikkei Jepang tergelincir 1% atau 160,1 poin ke level 15.859,00 diikuti pelemahan Hang Seng sebesar 125,46 poin atau 0,61% ke posisi 20.387,53. Penurunan juga dialami Straits Times 15,48 poin ke level 2.769,95, sedangkan indeks Shanghai mengalami kenaikan sendirian 9,12 poin atau 0,32% ke level 2.842,19.
Sektor saham dalam negeri hari ini hampir semuanya berada di zona hijau. Sektor dengan penguatan tertinggi adalah aneka industri yang naik 1,63%. Sementara, sektor dengan pelemahan terdalam yakni sektor pertanian yang turun 1,07%.
Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,95 triliun dengan 8,59 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp723,2 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,25 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,97 triliun. Tercatat 121 saham menguat, 185 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) menguat Rp125 menjadi Rp6.700, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) bertambah Rp125 menjadi Rp68.025 dan PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) naik Rp50 menjadi Rp1.280.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) berkurang Rp110 menjadi Rp2.370, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyusut Rp30 menjadi Rp4.660 dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) melemah Rp25 menjadi Rp900.
(akr)