Mendag Yakin Daging Beku Tak Kacaukan Produksi Peternak Lokal

Jum'at, 17 Juni 2016 - 12:14 WIB
Mendag Yakin Daging...
Mendag Yakin Daging Beku Tak Kacaukan Produksi Peternak Lokal
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong meyakini, keinginannya untuk meningkatkan suplai dan konsumsi daging sapi beku tidak akan mengacaukan siklus produksi peternak lokal. Hal ini justru akan memperkuat posisi para penghasil daging.

Dia mengatakan, peternak lokal tidak perlu khawatir dengan langkah pemerintah tersebut karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar peternak dapat terus meningkatkan produksi. Sementara, terkait penampungan hasil produksi, hal tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah.

"Istilah Presiden, kita mau petani dan peternak hanya punya satu tujuan. Produksi saja terus. Nanti penampungan produksi itu yang harus diurus pemerintah," katanya saat berbincang dengan media di kantornya, Kamis (16/6/2016) malam.

(Baca: Enggan Kecolongan Lagi, Mendag Atur Strategi Atasi Harga Daging)

Menurutnya, pemerintah pasti akan menyiapkan pergudangan dan sistem yang baik agar produksi peternak dapat ditampung. Dengan begitu, harga daging sapi menjadi wajar dan bisa distok.

"Kita harus siapkan pergudangan, dan sistem supaya produksi peternak itu bisa ditampung dengan harga yang wajar dan bisa distok atau bahkan diekspor," imbuh dia.

Tom mencontohkan, komoditas bawang merah yang notabenenya tidak tahan lama dan mudah busuk justru Indonesia kerap oversuplai dan mengeksporya ke luar negeri. Sistem dan siklus produksi bawang merah saat ini memungkinkan Indonesia sewaktu-waktu untuk mengekspor. Sebab, Indonesia memiliki sinergitas musim dengan Vietnam dan Thailnd.

Sehingga, saat di Indonesia panen bawang merah, negara-negara tersebut justru tidak panen dan membutuhkan stok bawang merah dari Indonesia. Begitupun sebaliknya, saat Indonesia tidak dalam posisi panen maka akan mengimpor bawang merah dari negara-negara tersebut.

"Jadi oversuplai-nya dibuang ke luar negeri. Jadi tidak dibuang kesini, dan konsekuensi harga anjlok. Sistem kayak gini yang harus kita bangun dan biasakan kepada petani dan pedagang. Tapi tetap memerlukan sarana, peralatan, dan kesiapan," tandas Mendag.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0855 seconds (0.1#10.140)