Tiga Indeks Utama Wall Street Kompak Berakhir Lebih Rendah

Kamis, 23 Juni 2016 - 08:53 WIB
Tiga Indeks Utama Wall Street Kompak Berakhir Lebih Rendah
Tiga Indeks Utama Wall Street Kompak Berakhir Lebih Rendah
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir lebih rendah, saat investor fokus kepada referendum Brexit untuk memutuskan apakah Inggris akan tetap bertahan atau tetap menjadi bagian dari Uni Eropa (UE). Di awal sesi perdagangan, beberapa saham AS menunjukkan kebangkitan setelah data penjualan rumah memperlihatkan perbaikan.

Di tambah penjualan ritel dan data perdagangan internasional menjadi sinyal optimis ekonomi pada kuartal kedua. Namun indeks S & P 500 sekali lagi tertekan di level 2.100 saat perhatian utama tertuju kepada referendum Brexit. "Saya pergi dengan peluang taruhan dan ini indikator yang lebih baik," ucap Kepala Investasi Multi Asset Strategis Voya Investment Management Paul Zemsky di New York.

"Penghasilan mengalami kenaikan, harga minyak stabil dan penguatan penjualan ritel. Kondisi ini dan setelah Anda melewati referendum Brexit, orang akan menaruh uang tunai mereka untuk berinvetasi di pasar ekuitas AS," jelasnya.

Tercatat Indeks Dow Jones industrial average ditutup jatuh 48,9 poin atau 0,27% ke level 17.780,83. Selanjutnya indeksS & P 500 kehilangan 3.45 poin atau 0,17% ke level 2,085.45 dan komposit Nasdaq melemah 0,44 poin atau 0,22% di level 4.833,32.

Selain Brexit, investor juga terus memantau pidato hari kedua Gubernur Bank Sentral AS atau The Fed Janet Yellen di depan kongres. Dia mengulangi perkataannya untuk meredam risiko krisis, meski mengingatkan bahwa keputusan Brexit akan berimbas kepada perlambatan ke outlook ekonomi.

Sekitar 6,3 miliar saham diperjual belikan pada perdagangan kemarin atau lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 6,8 miliar selama 20 sesi. Beberapa saham yang mengalami penurunan di antaranya Tesla Motors (TSLA.O) menyusut 10,5% menjadi USD196.66. Lebih lanjut ada saham FedEx (FDX.N) yang melemah 4,5% menjadi USD156,51.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6203 seconds (0.1#10.140)