Lebaran, Harga Daging Sapi di Daerah Tembus Rp140.000/Kg

Jum'at, 08 Juli 2016 - 13:31 WIB
Lebaran, Harga Daging...
Lebaran, Harga Daging Sapi di Daerah Tembus Rp140.000/Kg
A A A
YOGYAKARTA - Harga daging sapi di wilayah Yogyakarta tembus hingga Rp140.000 per kilogram (kg). Tingginya permintaan dan berhentinya operasi pasar daging sapi yang dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) membuat harga daging sapi semakin tak terkendali.

Jika pada bulan ramadan harga daging sapi berhasil ditekan di angka Rp115.000 perkil oleh operasi pasar, kini harga kembali melambung. Harga daging sapi di sejumlah kabupaten wilayah ini mulai menunjukkan kenaikan sejak tiga hari terakhir menjelang lebaran.

Selain daging sapi yang mengalami kenaikan, harga daging ayam baik ayam potong ataupun ayam kampung juga melonjak akibat tingginya permintaan selama lebaran kali ini. Pedagang daging ayam di pasar Pleret Bantul, Tri mengakui jika harga daging sapi mulai merangkak naik dari Rp 120.000 awal pekan lalu dan perlahan-lahan naik Rp 2.000 hingga Rp 5.000 perhari perkilo.

Tetapi tiga hari menjelang lebaran harga daging sapi tembus di atas Rp 135.000 perkilo dan terus mengalami kenaikan selama lebaran dan beberapa hari setelah lebaran. "Sekarang Rp 140.000. Semua pedagang sudah sepakat," tuturnya.

Menurutnya, kenaikan harga daging sapi sudah biasa terjadi ketika lebaran tiba. Pasalnya, kebutuhan daging sapi mengalami lonjakan. Di hari biasa lanjutnya, dia hanya menjual paling banyak 30 kg hingga 40 kilogram dalam sehari.

Tetapi ketika lebaran, ia mampu menjual dua kali lipat dibanding hari biasa, karena biasanya konsumsi daging di masyarakat selama lebaran akan mengalami kenaikan. Diterangkan biasanya, harga daging sapi akan kembali turun ketika bulan syawal sudah berlalu.

Dia mengakui jika di bulan syawal banyak masyarakat yang mengadakan hajatan serta acara keluarga halal bihalal. "Kalau ada syawalan terus banyak yang menikah itu pasti kebutuhan tinggi,"terangnya.

Sementara di Pasar Beringharjo, kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak pH-1 Lebaran atau Senin (4/7) lalu. Pedagang di pasar terbesar di DIY tersebut, Wal mengatakan, sejak sehari menjelang lebaran harga daging sapi di pasar tersebut berkisar antaraRp135.000 per kg dan ada pula yang menjual tinggi Rp140.000 per kg.
Namun kata dia, kenaikan tersebut juga sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan untuk memisahkan daging dengan tetelan lemak yang masih melekat. "Ini (harga tinggi) tidak akan bertahan lama. Kami sengaja memanfaatkan momentum Lebaran untuk mencari keuntungan yang tinggi," tuturnya

Kenaikan tersebut memang tidak lepas dari tingginya biaya operasional selama lebaran. Dia menjelaskan jika biasanya pedagang mengambil daging sapi dari Segoroyoso Bantul sudah dalam kondisi bersih. Antara daging dengan tetelan sudah terpisah, begitu juga antara daging sapi kualitas 1, 2, dan 3.

Namun saat menjelang Lebaran seperti kemarin, daging yang diterima pedagang di pasar masih belum terpisah sehingga pedagang yang harus mengeluarkan tenaga untuk memisahkan antara daging dengan lemak sapi yang masih melekat.

Sementara menurut pedagang daging ayam yang ada di pasar tersebut, Untari juga mengakui jika harga daging ayam mengalami kenaikan. Tak hanya ayam potong, ayam kampung justru mengalami lonjakan yang cukup drastis.

Untuk ayam potong misalnya, dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan harga. Sepekan sebelum lebaran harga ayam potong baru sekitar Rp 32.000 perkilonya, tetapi saat ini tembus menjadi Rp 38.000 perkilo. Sementara ayam kampung perkilonya menunjukkan kenaikan cukup drastis dari Rp 50.000 menjadi Rp 70.000 perkilo.

"Biasa, permintaan tinggi. Kalau lebaran banyak yang makan ayam, untuk rendang atau opor ayam,"ujarnya.

Kepala Bulog Divre Yogyakarta M Sugit Tedjo Muljono mengaku masih akan mempelajari tingginya harga daging sapi tersebut. Pihaknya akan melakukan evaluasi hingga awal pekan depan.

Jika harga pekan depan masih bertahan tinggi dan kebutuhan di pasar banyak, maka pihaknya akan melakukan operasi pasar lagi khusus untuk daging. "Nanti kalau masih tinggi dan ada permintaan masyarakat maka kami akan lakukan operasi pasar," tutur Sugit saat dihubungi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)