H+5, Pertamina Tetap Siaga Pasokan BBM
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tetap siaga dalam memenuhi kebutuhan BBM meski sudah menginjak H+5 Idul Fitri. Pada hari pertama masuk kerja bagi PNS termasuk BUMN, arus balik masih terjadi dan membutuhkan kesiapan untuk menjamin pasokan BBM/BBK agar tidak terjadi kelangkaan.
“Pertamina tetap siaga baik stok BBM/BBK, berikut armada mobil tankinya untuk pendistribusian bahan bakar pasca puncak arus balik H+5," kata Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR IV Suyanto, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (11/7/2016).
Dia mengatakan, jalur Pantura dan Selatan Jawa menjadi perhatian utama dalam siaga pasokan BBM/BBK ini karena merupakan jalur yang sangat diminati oleh para pemudik, baik untuk acara pulang kampung maupun rekreasi keluarga.
Menurut Suyanto, sampai pada H+5 Idul Fitri ini, satuan tugas Pertamina MOR IV JBT masih disiagakan mengingat liburan sekolah belum usai, sehingga potensi lonjakan kebutuhan BBM/BBK masih ada.
Adapun SPBU kantong, SPBU mobile, armada motor, dan mobil pick-up masih disiagakan karena masih menjadi solusi alternatif untuk mendukung SPBU-SPBU yang ada. Selain itu, kerja sama dan koordinasi dengan unsur terkait seperti Dinas Perhubungan, kepolisian, serta Hiswana Migas juga terus ditingkatkan untuk meminimalisasi tindak kecurangan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi ini.
Berdasarkan data harian terakhir (11/7) yang di peroleh dari Tim Satgas MOR IV JBT bahwa penyaluran BBM jenis Premium sebanyak 11.824 KL atau setara dengan 131 % dari rata-rata harian normal, yang berarti turun sekitar 3,5 % dari hari sebelumnya. Untuk Solar 3.192 KL setara dengan 67 % dari rata-rata harian normal yang berarti meningkat sekitar 26,7 % dari hari sebelumnya. Sedangkan penyaluran BBK jenis Pertalite sebanyak 1.480 KL setara dengan 259 % dari rata-rata harian normal, untuk Pertamax sebanyak 3.288 KL setara dengan 221 % dari rata-rata harian normal.
Peningkatan permintaan bahan bakar jenis solar meningkat mulai H+4 Idul Fitri pukul 00.00 WIB karena aktivitas kendaraan angkutan barang seperti truk, tronton dan mobil boks sudah mulai beroperasi. Hal ini sesuai dengan surat edaran Menteri Perhubungan No. 22 Tahun 2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang Pengaturan Lalu Lintas, perihal larangan pengoperasian kendaraan angkutan barang dan penutupan jembatan timbang pada masa angkutan lebaran 1437 H, di mana kendaraan-kendaraan seperti tersebut dilarang melintas di jalur mudik dari tanggal 1 Juli 2016 (H-5 Idul Fitri) hingga 9 Juli 2016 (H+3 Idul Fitri).
Untuk itu, terkait dengan lonjakan permintaan BBM jenis Solar, Pertamina sudah menyiapkan stok yang cukup untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
“Ini adalah wujud tanggung jawab kami sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang di amanatkan Undang-Undang tentang ketersediaan energi nasional, yang juga sesuai dengan tata nilai 6C yang ada di Pertamina dimana salah satu C-nya adalah Customer Focused," tandas Suyanto.
“Pertamina tetap siaga baik stok BBM/BBK, berikut armada mobil tankinya untuk pendistribusian bahan bakar pasca puncak arus balik H+5," kata Area Manager Communication & Relations Pertamina MOR IV Suyanto, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Senin (11/7/2016).
Dia mengatakan, jalur Pantura dan Selatan Jawa menjadi perhatian utama dalam siaga pasokan BBM/BBK ini karena merupakan jalur yang sangat diminati oleh para pemudik, baik untuk acara pulang kampung maupun rekreasi keluarga.
Menurut Suyanto, sampai pada H+5 Idul Fitri ini, satuan tugas Pertamina MOR IV JBT masih disiagakan mengingat liburan sekolah belum usai, sehingga potensi lonjakan kebutuhan BBM/BBK masih ada.
Adapun SPBU kantong, SPBU mobile, armada motor, dan mobil pick-up masih disiagakan karena masih menjadi solusi alternatif untuk mendukung SPBU-SPBU yang ada. Selain itu, kerja sama dan koordinasi dengan unsur terkait seperti Dinas Perhubungan, kepolisian, serta Hiswana Migas juga terus ditingkatkan untuk meminimalisasi tindak kecurangan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dan kondisi ini.
Berdasarkan data harian terakhir (11/7) yang di peroleh dari Tim Satgas MOR IV JBT bahwa penyaluran BBM jenis Premium sebanyak 11.824 KL atau setara dengan 131 % dari rata-rata harian normal, yang berarti turun sekitar 3,5 % dari hari sebelumnya. Untuk Solar 3.192 KL setara dengan 67 % dari rata-rata harian normal yang berarti meningkat sekitar 26,7 % dari hari sebelumnya. Sedangkan penyaluran BBK jenis Pertalite sebanyak 1.480 KL setara dengan 259 % dari rata-rata harian normal, untuk Pertamax sebanyak 3.288 KL setara dengan 221 % dari rata-rata harian normal.
Peningkatan permintaan bahan bakar jenis solar meningkat mulai H+4 Idul Fitri pukul 00.00 WIB karena aktivitas kendaraan angkutan barang seperti truk, tronton dan mobil boks sudah mulai beroperasi. Hal ini sesuai dengan surat edaran Menteri Perhubungan No. 22 Tahun 2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang Pengaturan Lalu Lintas, perihal larangan pengoperasian kendaraan angkutan barang dan penutupan jembatan timbang pada masa angkutan lebaran 1437 H, di mana kendaraan-kendaraan seperti tersebut dilarang melintas di jalur mudik dari tanggal 1 Juli 2016 (H-5 Idul Fitri) hingga 9 Juli 2016 (H+3 Idul Fitri).
Untuk itu, terkait dengan lonjakan permintaan BBM jenis Solar, Pertamina sudah menyiapkan stok yang cukup untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
“Ini adalah wujud tanggung jawab kami sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang di amanatkan Undang-Undang tentang ketersediaan energi nasional, yang juga sesuai dengan tata nilai 6C yang ada di Pertamina dimana salah satu C-nya adalah Customer Focused," tandas Suyanto.
(ven)