Indonesia dan Uni Eropa Mulai Perundingan CEPA

Senin, 18 Juli 2016 - 20:12 WIB
Indonesia dan Uni Eropa Mulai Perundingan CEPA
Indonesia dan Uni Eropa Mulai Perundingan CEPA
A A A
JAKARTA - Kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Uni Eropa (UE) memasuki babak baru. Menteri Perdagangan RI (Mendag) Thomas Trikasih Lembong dan Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrom sepakat untuk secara resmi meluncurkan perundingan Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Mendag Lembong meyakini, perundingan ini akan membawa dampak signifikan bagi Indonesia, antara lain dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja baru, alih teknologi, serta menciptakan kesempatan baru bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

"Peluncuran perundingan CEPA ini menunjukkan keseriusan kedua pihak untuk melanjutkan upaya memperdalam dan memperluas hubungan strategis di bidang ekonomi dalam situasi perekonomian dunia yang tidak pasti saat ini. Perundingan IEU-CEPA diharapkan dapat selesai dalam kurun waktu dua tahun," katanya di Gedung Kemendag, Jakarta, Senin (18/7/2016).

Peluncuran IEU-CEPA ini merupakan tindak lanjut dari disepakatinya scoping paper perundingan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa di sela-sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Brussel, Belgia, pada 21 April 2016 lalu.

Dia menjelaskan, peluncuran perundingan CEPA ini dilakukan tiga bulan setelah scoping paper disepakati. Pasalnya, Komisi Eropa perlu mendapatkan mandat melakukan perundingan dari Dewan Uni Eropa berdasarkan scoping paper yang telah disepakati pada April lalu.

Sebagai blok ekonomi terbesar di dunia, sambung dia, Uni Eropa menawarkan kesempatan berharga bagi Indonesia, baik untuk meningkatkan ekspor barang dan jasa maupun sebagai sumber investasi asing langsung. Lembong menggarisbawahi, perundingan CEPA ini akan menempatkan Indonesia pada posisi lebih baik dalam mata rantai pasokan global karena perekonomian kedua pihak bersifat komplementer.

"Kita berharap agar Uni Eropa dapat menjadikan Indonesia sebagai basis produksi regional untuk memasuki pasar di kawasan Asia Tenggara, Asia Timur, dan Asia Selatan yang terus bertumbuh secara dinamis," tandasnya.

‎Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) merangkum total perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa pada 2015 mencapai USD26,1 miliar. Indonesia mencatatkan total ekspor ke Uni Eropa sebesar USD14,8 miliar dan impor dari Uni Eropa sebesar USD11,3 miliar.

Sementara itu, total aliran investasi (direct investment flows) Uni Eropa ke Indonesia dalam 10 tahun terakhir (2005-2015) mencapai USD9,8 miliar yang terfokus di sektor-sektor konstruksi, transportasi, tanaman pangan, perkebunan, dan pertambangan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4606 seconds (0.1#10.140)