Realisasi APBN-P Semester I/2016 Defisit Rp230,7 Triliun

Kamis, 21 Juli 2016 - 09:00 WIB
Realisasi APBN-P Semester I/2016 Defisit Rp230,7 Triliun
Realisasi APBN-P Semester I/2016 Defisit Rp230,7 Triliun
A A A
JAKARTA - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 tetap berada dalam kondisi defisit Rp230,7 triliun atau 1,83% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai Rp84,3 triliun atau 0,73% dari PDB.

"Realisasi semester I APBN-P 2016 masih dalam kondisi defisit Rp230,7 triliun atau 1,83% terhadap PDB," ujar Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Bambang menjelaskan, posisi APBN-P 2016 masih defisit karena rendahnya realisasi pendapatan negara hingga pertengahan tahun yang hanya sebesar Rp634,7 triliun. Ini menurun dibandingkan tahun lalu Rp667,9 triliun.

Selanjutnya, kata dia, untuk komponen penerimaan perpajakan terutama pajak, bea dan cukai hingga semester I/2016 tercatat Rp552 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tahun lalu Rp535,1 triliun.

"PNBP Rp112,1 triliun berada di bawah tahun lalu Rp132,5 triliun. Secara persentase terhadap APBN-P untuk perpajakan sudah sekitar 34%, PNBP sekitar 45,7%," terangnya.

Di sisi lain, lanjut Bambang, belanja negara semester I/2016 sudah mencapai Rp865,4 triliun atau lebih tinggi dari tahun lalu Rp752,2 triliun. Sementara belanja tahun ini secara persentase sudah 41,5% atau naik dibanding tahun lalu 37,9%.

Dia menambahkan, belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sudah mencapai Rp262,8 triliun atau 34,2% dari APBN. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun lalu Rp195,3 triliun.

"Belanja non K/L malah lebih rendah yaitu Rp218,5 triliun dibanding tahun lalu Rp222,2 triliun atau tahun ini 40,6% dari APBN," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3427 seconds (0.1#10.140)