Ini Alasan Sri Mulyani Terima Ajakan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dia memiliki alasan khusus kenapa mau kembali bertugas menjadi menteri keuangan, menerima tawaran dari Presiden Jokowi. Menurutnya, ada tugas besar yang menantinya dan membutuhkan seluruh pengalamannya.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung, 53 tahun lalu itu menambahkan, tugas di kementerian keuangan sangat penting lantaran kementerian tersebut termasuk pos yang vital dalam kabinet.
"Kenapa saya kembali karena ini adalah kepercayaan sekaligus penghormatan bagi saya pribadi. Saya mau mengerahkan apa yang saya punya, menjalankan tugas, membaktikan semua yang saya miliki demi perbaikan di Kemenkeu dari sisi pengelolaan fiskal yang tujuannya untuk menunjang pertumbuhan ekonomi," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Sri mengatakan, prioritas utama dia saat ini yakni melakukan koordinasi di dalam keseluruhan APBN dari sisi perencanaan dan penganggaran dengan 10 Kementerian dan Lembaga Negara (K/L).
"Ini untuk meyakinkan semuanya bahwa APBN harus jadi instrumen untuk stimulasi ekonomi sekaligus perbaiki pondasi perekonomian Indonesia," kata dia. (Baca: Enam Tahun Tinggalkan Indonesia, Sri Mulyani Siap Belajar Lagi)
APBN, kata dia, harus dibuat sinkron dan harmonis juga oleh K/L dengan tujuan instrumen fiskal yakni pengentasan kemiskinan, mendorong pertumbuan ekonomi, meningkatkan pemerataan serta mengurangi kesenjangan.
"Yang lebih penting adalah sinkronisasi dengan kebijakan moneter, karena fiskal itu tidak bisa berdiri sendiri tapi bagian awal bagi kebijakan ekonomi umumnya dan kebijakan Pemerintah. Dan dalam waktu singkat akan saya lihat apa yang sudah dirancang Pak Bambang," pungkasnya.
Perempuan kelahiran Bandar Lampung, 53 tahun lalu itu menambahkan, tugas di kementerian keuangan sangat penting lantaran kementerian tersebut termasuk pos yang vital dalam kabinet.
"Kenapa saya kembali karena ini adalah kepercayaan sekaligus penghormatan bagi saya pribadi. Saya mau mengerahkan apa yang saya punya, menjalankan tugas, membaktikan semua yang saya miliki demi perbaikan di Kemenkeu dari sisi pengelolaan fiskal yang tujuannya untuk menunjang pertumbuhan ekonomi," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Sri mengatakan, prioritas utama dia saat ini yakni melakukan koordinasi di dalam keseluruhan APBN dari sisi perencanaan dan penganggaran dengan 10 Kementerian dan Lembaga Negara (K/L).
"Ini untuk meyakinkan semuanya bahwa APBN harus jadi instrumen untuk stimulasi ekonomi sekaligus perbaiki pondasi perekonomian Indonesia," kata dia. (Baca: Enam Tahun Tinggalkan Indonesia, Sri Mulyani Siap Belajar Lagi)
APBN, kata dia, harus dibuat sinkron dan harmonis juga oleh K/L dengan tujuan instrumen fiskal yakni pengentasan kemiskinan, mendorong pertumbuan ekonomi, meningkatkan pemerataan serta mengurangi kesenjangan.
"Yang lebih penting adalah sinkronisasi dengan kebijakan moneter, karena fiskal itu tidak bisa berdiri sendiri tapi bagian awal bagi kebijakan ekonomi umumnya dan kebijakan Pemerintah. Dan dalam waktu singkat akan saya lihat apa yang sudah dirancang Pak Bambang," pungkasnya.
(ven)