Dirjen Bea Cukai: Target Cukai hingga Juli 2016 Masih On The Track
A
A
A
JAKARTA - Pekan pertama pergantian menteri keuangan, Lapangan Banteng dan jajarannya mulai ngebut kerja. Salah satunya rapat bersama antara Kemenkeu dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai soal revisi APBN-P 2016.
Pasalnya, pada semester I 2016, Ditjen Bea Cukai mencatat penerimaan sebesar Rp61,3 triliun, turun Rp16 triliun dibandingkan capaiam periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp77,6 triliun.
Hanya saja, menurut Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, bahwa gambaran target cukai hingga 27 Juli kemarin masih on the track. Pasalnya, kata Heru, proyeksi penghitungan yang dilakukan Bea dan Cukai tidak flat alias tidak kaku. Dan ini sudah dilakukan sepanjang kurun tiga hingga lima tahun belakangan. (Baca: Bea Cukai Optimistis Penerimaan Semester II Meningkat Tajam)
"Bea cukai sampai tanggal 27 Juli kemarin, secara proporsional masih on the track. Karena memang proyeksi kita tidak dilakukan dengan perhitungan flat. Dan tiga sampai lima tahun terakhir ini polanya bisa dilihat, dan kita dalam posisi yang in line dalam porsi-porsi tersebut, itu baik bea masuk, bea keluar, dan cukai," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Hal ini sambung Heru, karena ada pengaruh dari perkembangan ekonomi pada semester I 2016 kemarin. Namun, Heru mensyukuri lantaran di APBN-P kemarin, pihaknya telah mengoreksi terhadap perkembangan ekonomi di semester I.
"Alhamdulilah APBN-P kemarin sudah memberikan koreksi perkembangan perekonomian di semester satu tersebut. Kalau kita lihat bea masuk ada koreksi sekitar Rp4 triliun, bea keluar Rp300 miliar dan cukai koreksi plus Rp1,6 triliun. Ini saya kira sudah sesuai dengan kalkulasi yang didasarkan pada perkembangan realisasi semester satu," pungkasnya.
Pasalnya, pada semester I 2016, Ditjen Bea Cukai mencatat penerimaan sebesar Rp61,3 triliun, turun Rp16 triliun dibandingkan capaiam periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp77,6 triliun.
Hanya saja, menurut Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, bahwa gambaran target cukai hingga 27 Juli kemarin masih on the track. Pasalnya, kata Heru, proyeksi penghitungan yang dilakukan Bea dan Cukai tidak flat alias tidak kaku. Dan ini sudah dilakukan sepanjang kurun tiga hingga lima tahun belakangan. (Baca: Bea Cukai Optimistis Penerimaan Semester II Meningkat Tajam)
"Bea cukai sampai tanggal 27 Juli kemarin, secara proporsional masih on the track. Karena memang proyeksi kita tidak dilakukan dengan perhitungan flat. Dan tiga sampai lima tahun terakhir ini polanya bisa dilihat, dan kita dalam posisi yang in line dalam porsi-porsi tersebut, itu baik bea masuk, bea keluar, dan cukai," kata dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Hal ini sambung Heru, karena ada pengaruh dari perkembangan ekonomi pada semester I 2016 kemarin. Namun, Heru mensyukuri lantaran di APBN-P kemarin, pihaknya telah mengoreksi terhadap perkembangan ekonomi di semester I.
"Alhamdulilah APBN-P kemarin sudah memberikan koreksi perkembangan perekonomian di semester satu tersebut. Kalau kita lihat bea masuk ada koreksi sekitar Rp4 triliun, bea keluar Rp300 miliar dan cukai koreksi plus Rp1,6 triliun. Ini saya kira sudah sesuai dengan kalkulasi yang didasarkan pada perkembangan realisasi semester satu," pungkasnya.
(ven)