BKPM: Investasi di Luar Pulau Jawa Lebih Menjanjikan
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, potensi investasi di luar Pulau Jawa lebih menjanjikan. Di antaranya sektor pariwisata dan pertanian.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, kedua peluang investasi tersebut ada di Indonesia bagian timur. Seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan wilayah timur lainnya.
Dan potensi di sana mulai dari pariwisata, pertanian, industri ringan, infrastruktur dan perdagangan. "Ini berguna bagi investor, mau menilai investasi di sektor mana," ujarnya di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Lembong menjelaskan, sejauh ini pertunbuhan semua sektor di Indonesia bagian timur ini masih belum terlalu tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga ada peluang besar untuk terus berkembang. (Baca: Lembong Sebut Investasi Kelapa Sawit Indonesia Kebablasan)
"Sektor jasa dan pariwisata sangat menjanjikan. Data BPS menunjukkan pertumbuhan di luar Jawa lebih tinggi dari Pulau Jawa, meski tren ekonomi di Kalimantan masih lemah karena lebih besar pada eksposur tambang," katanya.
Dia menyampaikan, perlu ada sinergi antar kementerian guna mengatasi sektor investasi yang masih kurang, namun terus berkembang. Jika itu tercapai maka Indonesia tidak lagi hanya tergantung kepada industri tertentu seperti kelapa sawit.
"Perlu koordinasi atasi kekurangan yang ada. Koordinasi kementerian teknis, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan. Ada gambaran komperhensif dan kesinambungan, harus sinkron," pungkasnya.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, kedua peluang investasi tersebut ada di Indonesia bagian timur. Seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan wilayah timur lainnya.
Dan potensi di sana mulai dari pariwisata, pertanian, industri ringan, infrastruktur dan perdagangan. "Ini berguna bagi investor, mau menilai investasi di sektor mana," ujarnya di Jakarta, Senin (8/8/2016).
Lembong menjelaskan, sejauh ini pertunbuhan semua sektor di Indonesia bagian timur ini masih belum terlalu tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi. Sehingga ada peluang besar untuk terus berkembang. (Baca: Lembong Sebut Investasi Kelapa Sawit Indonesia Kebablasan)
"Sektor jasa dan pariwisata sangat menjanjikan. Data BPS menunjukkan pertumbuhan di luar Jawa lebih tinggi dari Pulau Jawa, meski tren ekonomi di Kalimantan masih lemah karena lebih besar pada eksposur tambang," katanya.
Dia menyampaikan, perlu ada sinergi antar kementerian guna mengatasi sektor investasi yang masih kurang, namun terus berkembang. Jika itu tercapai maka Indonesia tidak lagi hanya tergantung kepada industri tertentu seperti kelapa sawit.
"Perlu koordinasi atasi kekurangan yang ada. Koordinasi kementerian teknis, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Perhubungan. Ada gambaran komperhensif dan kesinambungan, harus sinkron," pungkasnya.
(ven)