Eksplorasi Panas Bumi di Sukabumi Dimulai September

Selasa, 09 Agustus 2016 - 13:35 WIB
Eksplorasi Panas Bumi di Sukabumi Dimulai September
Eksplorasi Panas Bumi di Sukabumi Dimulai September
A A A
BANDUNG - Proyek eksplorasi panas bumi di kawasan Cisolok dan Cisukarame, Kabupaten Sukabumi, akan segera dimulai. Rencananya, eksplorasi akan dilakukan pada September tahun ini.

Direktur Utama PT Jasa Sarana Soko Sandi Buwono mengatakan proyek eksplorasi tersebut akan digarap oleh anak perusahaannya yaitu PT Jabar Rekind Geothermal (JRG). Berhasilnya rig test yang dilakukan kemarin jadi gambaran proyek tersebut bisa segera dimulai.

"Kemarin JRG melakukan rig test yang akan digunakan untuk mengebor di Cisolok. Alhamdulillah hasilnya berjalan lancar dan report-nya bagus sesuai yang dijanjikan partner kami," kata Soko di Bandung, Selasa (9/8/2016).

Proyek eksplorasi tersebut sebenarnya dijadwalkan tahun kemarin. Tapi terpaksa ditunda karena sejumlah kendala, termasuk teknologi yang digunakan. Ia pun berharap rencana dimulainya proyek eksplorasi pada September ini tidak kembali molor.

"Kemarin (pada 2015) rig-nya tidak sesuai dengan harapan kita. Sehingga dievaluasi ulang dengan teknologi baru dari ITB (Institut Teknologi Bandung)," jelasnya.

Teknologi dari ITB tersebut dinilai lebih aman karena pengeboran dilakukan langsung ke sumbernya. Sedangkan teknologi sebelumnya, pengeboran dilakukan pada bagian pinggir sumber panas bumi.

Sementara sesuai kontrak dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), JRG akan mengeksplorasi dua dari 12 sumber panas bumi di lokasi. "Dua sumur ini diperkirakan akan bisa menghasilkan 10-12 MW. Tapi itu tergantung hasil drilling nanti," ungkap Soko.

Sedangkan secara keseluruhan, 12 sumur di Cisolok dan Cisukarame bisa menghasilkan listrik sebesar 45 MW. Tapi di sana diperkirakan terdapat potensi yang mencapai 140 MW.

Proyek eksplorasi tersebut sebenarnya merupakan proyek lama yang disepakati pada 2009 lalu. Hingga kini, JRG sudah sudah mengeluarkan biaya Rp140 miliar untuk pembangunan akses jalan dan Rp40 miliar untuk survei.

"Setelah pengeboran dua sumur selesai, akan ada FS (feasibility study) yang dijadikan dasar untuk negosiasi dengan ESDM. Sekarang tarifnya masih yang lama 6,8 sen/KWH. Nanti setelah FS selesai dievaluasi lagi," pungkas Soko.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7838 seconds (0.1#10.140)