Pemerintah Tawarkan Sukuk Tabungan dengan Bunga 6,9%
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) secara resmi membuka penawaran sukuk tabungan seri ST-001 tahun 2016 yang akan dimulai 22 Agustus sampai 2 September 2016. Sukuk ini memiliki jangka waktu dua tahun dengan bunga 6,9% per tahun.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan mengatakan, pembayaran dilakukan secara bilanan dalam jumlah tetap. Sukuk tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
"Namun demikian, diberikan fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo yakni pada akhir tahun pertama kepemilikan dan maksimal dicairkan sebelum jatuh tempo adalah 50% dari sukuk tabungan seri ST-001 yang dimiliki investor," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Sementara, kata dia, target pengumpulan dana sebesar Rp2 triliun. Namun masih bisa ditingkatkan jadi Rp3 triliun berdasarkan survei ke agen penjual.
"Kami lakukan survei ke agen penjual mereka bisa Rp3 triliun, target kita Rp2 triliun. Target masih Rp2 triliun, survei Rp3 triliun, upsize belum tapi kita pikirkan kemungkinan upsize tapi nantilah lihat situasi dan kondisi," kata Robert.
Sukuk tabungan, lanjut dia, merupakan varian dari sukuk ritel negara yang diterbitkan pemerintah. Tujuannya untuk melakukan diversifikasi instrumen surat berharga negara, memperluas basis investor serta mendukung keuangan inklusif.
"Kehadiran sukuk tabungan dapat memberikan alternatif investasi berbasis syariah kepada masyarakat. Hasil penerbitan akan digunakan untuk membiayai pembangunan berbagai proyek atau kegiatan APBN," pungkasnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan mengatakan, pembayaran dilakukan secara bilanan dalam jumlah tetap. Sukuk tersebut tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
"Namun demikian, diberikan fasilitas pencairan sebelum jatuh tempo yakni pada akhir tahun pertama kepemilikan dan maksimal dicairkan sebelum jatuh tempo adalah 50% dari sukuk tabungan seri ST-001 yang dimiliki investor," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Sementara, kata dia, target pengumpulan dana sebesar Rp2 triliun. Namun masih bisa ditingkatkan jadi Rp3 triliun berdasarkan survei ke agen penjual.
"Kami lakukan survei ke agen penjual mereka bisa Rp3 triliun, target kita Rp2 triliun. Target masih Rp2 triliun, survei Rp3 triliun, upsize belum tapi kita pikirkan kemungkinan upsize tapi nantilah lihat situasi dan kondisi," kata Robert.
Sukuk tabungan, lanjut dia, merupakan varian dari sukuk ritel negara yang diterbitkan pemerintah. Tujuannya untuk melakukan diversifikasi instrumen surat berharga negara, memperluas basis investor serta mendukung keuangan inklusif.
"Kehadiran sukuk tabungan dapat memberikan alternatif investasi berbasis syariah kepada masyarakat. Hasil penerbitan akan digunakan untuk membiayai pembangunan berbagai proyek atau kegiatan APBN," pungkasnya.
(izz)