BI 7 Days Repo Rate Dinilai Tingkatkan Kepercayaan Investor
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) bulan ini merupakan transisi penerapan suku bunga kebijakan yang baru yakni BI 7 days repo rate.
Dia mengatakan, BI masih memonitor perkembangan ekonomi domestik pasca penurunan suku bunga acuan pada semester I/2016. "Yang berikutnya adalah faktor eksternal, salah satunya, ketidakpastian kenaikan suku bunga AS yang terlihat dari notulensi rapat FOMC Juli, di mana FOMC terpecah menjadi dua kubu yaitu yang vote untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini dan kubu yang menunda untuk menaikkan suku bunga mengingat data PDB 2016 masih lemah," ujarnya, Minggu (21/8/2016).
Namun, BI masih memperkirakan pada tahun ini The Fed berpotensi menaikkan suku bunga minimal 25 bps. Menurutnya, upaya BI mempertahankan term structure-nya khususnya BI 7 day repo rate karena masih konsisten menjaga stabilitas makro ekonomi serta menjaga stabilitas harga yaitu inflasi pada targetnya dan stabilitas rupiah.
Dampaknya, ke perekonomian adalah dengan suku bunga acuan yang baru ini, BI 7 day repo rate, yang lebih best practice dan erat korelasinya dengan suku bunga PUAB/perbankan yang mengindikasikan bahwa BI akan semakin kredibel.
"Sehingga, bank sentral yang dinilai makin kredibel akan meningkatkan kepercayaan investor dalam menjaga iklim investasi di Indonesia," tandasnya.
Dia mengatakan, BI masih memonitor perkembangan ekonomi domestik pasca penurunan suku bunga acuan pada semester I/2016. "Yang berikutnya adalah faktor eksternal, salah satunya, ketidakpastian kenaikan suku bunga AS yang terlihat dari notulensi rapat FOMC Juli, di mana FOMC terpecah menjadi dua kubu yaitu yang vote untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini dan kubu yang menunda untuk menaikkan suku bunga mengingat data PDB 2016 masih lemah," ujarnya, Minggu (21/8/2016).
Namun, BI masih memperkirakan pada tahun ini The Fed berpotensi menaikkan suku bunga minimal 25 bps. Menurutnya, upaya BI mempertahankan term structure-nya khususnya BI 7 day repo rate karena masih konsisten menjaga stabilitas makro ekonomi serta menjaga stabilitas harga yaitu inflasi pada targetnya dan stabilitas rupiah.
Dampaknya, ke perekonomian adalah dengan suku bunga acuan yang baru ini, BI 7 day repo rate, yang lebih best practice dan erat korelasinya dengan suku bunga PUAB/perbankan yang mengindikasikan bahwa BI akan semakin kredibel.
"Sehingga, bank sentral yang dinilai makin kredibel akan meningkatkan kepercayaan investor dalam menjaga iklim investasi di Indonesia," tandasnya.
(izz)