Aneka Gas Targetkan Raup Dana Ekspansi dari IPO
A
A
A
JAKARTA - PT Aneka Gas Industri Tbk (AGI) menargetkan untuk melantai di bursa saham Indonesia. Perusahaan gas industri pertama didirikan di Indonesia ini membidik dana segar dari penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Wakil Direktur Utama AGI Rachmat Harsono mengatakan perseroan siap melepas sahamnya sebanyak-banyaknya 25% atau sebanyak-banyaknya 766.660.000 lembar saham, dimana rentang harga dipatok pada angka Rp1.000-Rp1.290 per lembar saham sehingga total dana yang bisa diraup bisa mencapai sebesar-besarnya Rp989 miliar.
"Usia ke 100 tahun ini merupakan suatu pembuktian terhadap calon investor bahwa gas industri memiliki prospek yang berkelanjutan" tutur Rachmat di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Rachmat menambahkan bahwa gas industri juga menjadi salah satu bahan penopang laju produksi 10 sektor industri yang masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035 (RIPIN).
Memasuki kuartal III tahun 2016 ini memang dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk melakukan IPO. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tumbuh menjadi 5,18%, dimana sektor transportasi, kesehatan, konstruksi dan agrikultur merupakan beberapa sektor yang mendorong laju pertumbuhan.
"Uniknya produk kami itu bisa digunakan dari hulu ke hilir seperti di sektor manufaktur, rumah sakit, untuk pembangunan jalan, pertanian, bahkan makanan pun juga," sambungnya.
Kini AGI tengah fokus untuk menguasai pangsa pasar di Asia Tenggara yang telah menjadi agenda rencana jangka panjang.
Untuk memaksimalkan peraihan dana IPO, perusahaan akan menawarkan sahamnya hingga ke luar negeri seperti ke Hong Kong, Kuala Lumpur dan Singapura. Rencananya dana dari IPO akan digunakan untuk ekspansi, pembayaran utang, dan modal kerja. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi yaitu PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia.
Perusahaan gas industri terbesar di Indonesia ini akan melakukan penawaran umum pada tanggal 19 hingga 22 September 2016 dan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada akhir bulan September 2016. Dalam pemaparan presentasi pada acara Due Diligence Meeting & Public Expose AGI yang berlangsung di Ritz-Carlton Pacific Place, tercatat bahwa pergerakan laba Perseroan naik secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Rachmat, hal ini karena produk AGI dapat digunakan oleh hampir seluruh sektor industri.
Wakil Direktur Utama AGI Rachmat Harsono mengatakan perseroan siap melepas sahamnya sebanyak-banyaknya 25% atau sebanyak-banyaknya 766.660.000 lembar saham, dimana rentang harga dipatok pada angka Rp1.000-Rp1.290 per lembar saham sehingga total dana yang bisa diraup bisa mencapai sebesar-besarnya Rp989 miliar.
"Usia ke 100 tahun ini merupakan suatu pembuktian terhadap calon investor bahwa gas industri memiliki prospek yang berkelanjutan" tutur Rachmat di Jakarta, Senin (22/8/2016).
Rachmat menambahkan bahwa gas industri juga menjadi salah satu bahan penopang laju produksi 10 sektor industri yang masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional 2015-2035 (RIPIN).
Memasuki kuartal III tahun 2016 ini memang dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk melakukan IPO. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tumbuh menjadi 5,18%, dimana sektor transportasi, kesehatan, konstruksi dan agrikultur merupakan beberapa sektor yang mendorong laju pertumbuhan.
"Uniknya produk kami itu bisa digunakan dari hulu ke hilir seperti di sektor manufaktur, rumah sakit, untuk pembangunan jalan, pertanian, bahkan makanan pun juga," sambungnya.
Kini AGI tengah fokus untuk menguasai pangsa pasar di Asia Tenggara yang telah menjadi agenda rencana jangka panjang.
Untuk memaksimalkan peraihan dana IPO, perusahaan akan menawarkan sahamnya hingga ke luar negeri seperti ke Hong Kong, Kuala Lumpur dan Singapura. Rencananya dana dari IPO akan digunakan untuk ekspansi, pembayaran utang, dan modal kerja. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi yaitu PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, dan PT RHB Securities Indonesia.
Perusahaan gas industri terbesar di Indonesia ini akan melakukan penawaran umum pada tanggal 19 hingga 22 September 2016 dan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada akhir bulan September 2016. Dalam pemaparan presentasi pada acara Due Diligence Meeting & Public Expose AGI yang berlangsung di Ritz-Carlton Pacific Place, tercatat bahwa pergerakan laba Perseroan naik secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Rachmat, hal ini karena produk AGI dapat digunakan oleh hampir seluruh sektor industri.
(ven)