Petani Tembakau Tidak Menikmati Tingginya Harga Rokok

Sabtu, 27 Agustus 2016 - 20:22 WIB
Petani Tembakau Tidak Menikmati Tingginya Harga Rokok
Petani Tembakau Tidak Menikmati Tingginya Harga Rokok
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun mengatakan, petani tidak menikmati tingginya harga rokok jika ada kenaikan. Hal itu justru lebih dinikmati pedagang karena harga tembakau petani masih rendah.

Misbakhun menjelaskan, pihaknya berkeinginan untuk membuat penentuan harga jual petani di daerah. Selain itu juga membatasi impor dan jenis tembakau unggulan.

"Tingginya harga rokok dinikmati pedagang. Untuk pertembakauan, kami ingin bentuk harga di daerah industri dengan asosiasi dan petani lalu batasi impor tembakau termasuk melindungi varietas unggul tembakau kita," ujarnya dalam talkshow Polemik Sindo Trijaya di Jakarta, Sabtu (27/8/2016).

Kendati demikian, kata dia, petani tembakau sebenarnya punya nilai jual lebih tinggi dibandingkan lainnya. Namun tidak merata dan disesuaikan dengan kondisi seperti memainkan stok. (Baca: Satu Batang Rokok 70% untuk Negara)

"Petani tembakau nilai tukar lebih tinggi dari yang lain termasuk kelapa sawit tapi tidak merata dan kondisional. Saat tertentu punya harga tinggi lalu menyimpan lama, mereka enggak bisa main panjang disimpan lama, mereka butuh uang," kata Misbakhun.

Hal meresahkan lainnya, lanjut Misbakhun, produk tembakau Indonesia sudah dijiplak China. Mereka membudidayakan itu di negaranya dan diekspor kembali ke Tanah Air.

"Sekarang sudah ada informasi, tembakau petani kualitas tinggi sudah dibudidayakan di China dengan jumlah masif. Membuat impor tembakau kita besar dari China, harusnya bibit unggul kita jaga dan penguatan di petani tembakau," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6061 seconds (0.1#10.140)