Kredit BPR Belum Banyak Tercover Asuransi
A
A
A
YOGYAKARTA - Kredit yang dikucurkan kalangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) banyak yang belum tercover asuransi. Padahal, asuransi kredit ini sangat penting bagi kedua belah pihak baik nasabah ataupun kalangan BPR, karena ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, uang yang dikucurkan aman.
Ketua Perhimbunan BPR Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan, karena kondisi belum banyak kredit yang dikucurkan BPR tercover asuransi, maka pihaknya berusaha melakukan pendekatan dengan perusahaan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Dia mengklaim sudah bertemu beberapa kali dengan Askrindo untuk membicarakan masalah tehnis. Dalam pertemuan tersebut, dia juga mengungkapkan kesulitan kalangan BPR.
"Kami memang sudah bertemu beberapa kali secara teknis baru mendiskusikan kesulitan asuransi BPR," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (2/9/2016).
Selama ini, kredit yang dikucurkan BPR belum tercover asuransi karena memang perusahaan asuransi kredit seperti Askrindo belum begitu memahami BPR. Pihaknya menyadari jika pihak Askrindo belum memahami BPR karena memang selama ini belum ada komunikasi terkait antara kedua belah pihak. Padahal, sejatinya kredit yang dikucurkan BPR mirip dengan bank umum lainnya.
Menurutnya, ketidaktahuan perusahaan asuransi hanya persoalan strategi di lapangan. Karena perusahaan asuransi seperti Askrindo kesulitan di lapangan ketika akan menerapkan asuransi kredit mereka. Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tidak realible untuk kredit di mana secara regulasi tidak memenuhi, sehingga seringkali perusahaan asuransi enggan memberikan perlindungan.
Atas dasar itu, pihaknya telah merumuskan bersama Askrindo terkait perlindungan kredit tersebut. Perumusan dilakukan setelah ada penandatanganan Memory Of Understanding (MOU) terkait asuransi Bed Debt antara Perbarindo dengan Askrindo. MOU ini akan berlaku bagi semua BPR di seluruh Indonesia, kendati sifatnya akan sukarela tergantung BPR. "Kita kembalikan lagi ke BPR masing-masing," ucap dia.
Sebenarnya, lanjut Joko, kinerja BPR di seluruh Indonesia sudah bagus dengan angka kolektabilits rata-rata 3 alias lancar. Dari sisi keamanan kredit yang mereka kucurkan juga cukup bagus, sehingga dengan kerja sama ini, akan membantu penetrasi Askrindo memberdayakan UMKM lebih baik.
Ketua Perhimbunan BPR Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto mengatakan, karena kondisi belum banyak kredit yang dikucurkan BPR tercover asuransi, maka pihaknya berusaha melakukan pendekatan dengan perusahaan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Dia mengklaim sudah bertemu beberapa kali dengan Askrindo untuk membicarakan masalah tehnis. Dalam pertemuan tersebut, dia juga mengungkapkan kesulitan kalangan BPR.
"Kami memang sudah bertemu beberapa kali secara teknis baru mendiskusikan kesulitan asuransi BPR," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (2/9/2016).
Selama ini, kredit yang dikucurkan BPR belum tercover asuransi karena memang perusahaan asuransi kredit seperti Askrindo belum begitu memahami BPR. Pihaknya menyadari jika pihak Askrindo belum memahami BPR karena memang selama ini belum ada komunikasi terkait antara kedua belah pihak. Padahal, sejatinya kredit yang dikucurkan BPR mirip dengan bank umum lainnya.
Menurutnya, ketidaktahuan perusahaan asuransi hanya persoalan strategi di lapangan. Karena perusahaan asuransi seperti Askrindo kesulitan di lapangan ketika akan menerapkan asuransi kredit mereka. Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tidak realible untuk kredit di mana secara regulasi tidak memenuhi, sehingga seringkali perusahaan asuransi enggan memberikan perlindungan.
Atas dasar itu, pihaknya telah merumuskan bersama Askrindo terkait perlindungan kredit tersebut. Perumusan dilakukan setelah ada penandatanganan Memory Of Understanding (MOU) terkait asuransi Bed Debt antara Perbarindo dengan Askrindo. MOU ini akan berlaku bagi semua BPR di seluruh Indonesia, kendati sifatnya akan sukarela tergantung BPR. "Kita kembalikan lagi ke BPR masing-masing," ucap dia.
Sebenarnya, lanjut Joko, kinerja BPR di seluruh Indonesia sudah bagus dengan angka kolektabilits rata-rata 3 alias lancar. Dari sisi keamanan kredit yang mereka kucurkan juga cukup bagus, sehingga dengan kerja sama ini, akan membantu penetrasi Askrindo memberdayakan UMKM lebih baik.
(izz)