Bursa Saham Korsel Terpeleset, IHSG Terjun Bebas 89,16 Poin
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari ini ditutup terjun bebas alias tambah melemah. Pasar saham Tanah Air hari ini ditutup melemah 89,16 poin atau 1,66% ke level 5.281,92 di tengah mayoritas bursa saham Asia melemah.
Sementara, IHSG sesi I terjungkal 57,50 poin atau 1,07% ke level 5.313,58, dan pada pembukaan tadi pagi dibuka berkurang 14,38 poin atau 0,27% ke level 5.356,70. Sementara, pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah 10,28 poin atau 0,19% ke level 5.371,08.
Dilansir CNBC, Jumat (9/9/2016) bursa saham Asia ditutup mayoritas lebih rendah setelah Korea Utara mengklaim uji coba nuklir kelima dan di tengah kekecewaan menyusul keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa.
Di Jepang, Indeks patokan Nikkei 225 berakhir mendatar di level 16.965,76, menghapus kerugian awal. Sementara di Korea Selatan, Indeks Kospi berakhir turun 1,31% atau 25,86 poin ke level 2.037,87, setelah Korea Utara mengatakan uji hulu ledak nuklir miniatur dalam menanggapi ancaman dan sanksi dari bermusuhan elemen.
Saham Samsung juga membebani Indeks Kospi. Di mana saham Samsung anjlok 4,2% karena Federal Aviation Administration AS mendesak penumpang untuk tidak mengaktifkan smartphone Galaxy Note 7 selama penerbangan, bukan untuk menyimpan di bagasi karena kekhawatiran atas baterai yang rawan kebakaran.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 ditutup turun 0,86% atau 46,551 poin pada level 5.339,20, terseret oleh penurunan 1,38% sektor keuangan, sebagian diimbangi oleh keuntungan di sektor energi dan material.
Pasar saham China jatuh di jam-jam terakhir perdagangan setelah diperdagangkan mendatar sepanjang sesi, dengan komposit Shanghai jatuh 0,55% atau 17,10 poin ke level 3.078,85 dan komposit Shenzhen turun 0,73% atau 15,06 poin ke level 2.035,02.
Indeks Hang Seng melawan tren, mampu naik 0,87% di perdagangan sore, setelah laporan bahwa China memungkinkan perusahaan asuransi berpartisipasi dalam saham Shanghai-Hong Kong.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan kahir pekan ini semuanya berada di jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor konsumer yang turun 2,39% disusul sektor manufaktur dan keuangan masing-masing melemah 1,84% dan 1,75%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp7,70 triliun dengan 6,26 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp914,04 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp3,27 triliun, sedangkan aksi beli asing mencapai sebesar Rp2.36 triliun. Tercatat 76 saham menguat, 241 saham melemah dan 89 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) naik Rp335 menjadi Rp1.280, PT Bali Topwerindo Sentra Tbk (BALI) naik Rp130 menjadi Rp980, dan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) naik Rp100 menjadi Rp625.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Gudang garam Tbk (GGRM) turun Rp1.325 menjadi Rp61.125, PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) turun Rp100 menjadi Rp3.800, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun Rp85 menjadi Rp1.695.
Sementara, IHSG sesi I terjungkal 57,50 poin atau 1,07% ke level 5.313,58, dan pada pembukaan tadi pagi dibuka berkurang 14,38 poin atau 0,27% ke level 5.356,70. Sementara, pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah 10,28 poin atau 0,19% ke level 5.371,08.
Dilansir CNBC, Jumat (9/9/2016) bursa saham Asia ditutup mayoritas lebih rendah setelah Korea Utara mengklaim uji coba nuklir kelima dan di tengah kekecewaan menyusul keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa.
Di Jepang, Indeks patokan Nikkei 225 berakhir mendatar di level 16.965,76, menghapus kerugian awal. Sementara di Korea Selatan, Indeks Kospi berakhir turun 1,31% atau 25,86 poin ke level 2.037,87, setelah Korea Utara mengatakan uji hulu ledak nuklir miniatur dalam menanggapi ancaman dan sanksi dari bermusuhan elemen.
Saham Samsung juga membebani Indeks Kospi. Di mana saham Samsung anjlok 4,2% karena Federal Aviation Administration AS mendesak penumpang untuk tidak mengaktifkan smartphone Galaxy Note 7 selama penerbangan, bukan untuk menyimpan di bagasi karena kekhawatiran atas baterai yang rawan kebakaran.
Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 ditutup turun 0,86% atau 46,551 poin pada level 5.339,20, terseret oleh penurunan 1,38% sektor keuangan, sebagian diimbangi oleh keuntungan di sektor energi dan material.
Pasar saham China jatuh di jam-jam terakhir perdagangan setelah diperdagangkan mendatar sepanjang sesi, dengan komposit Shanghai jatuh 0,55% atau 17,10 poin ke level 3.078,85 dan komposit Shenzhen turun 0,73% atau 15,06 poin ke level 2.035,02.
Indeks Hang Seng melawan tren, mampu naik 0,87% di perdagangan sore, setelah laporan bahwa China memungkinkan perusahaan asuransi berpartisipasi dalam saham Shanghai-Hong Kong.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan kahir pekan ini semuanya berada di jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor konsumer yang turun 2,39% disusul sektor manufaktur dan keuangan masing-masing melemah 1,84% dan 1,75%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp7,70 triliun dengan 6,26 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp914,04 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp3,27 triliun, sedangkan aksi beli asing mencapai sebesar Rp2.36 triliun. Tercatat 76 saham menguat, 241 saham melemah dan 89 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) naik Rp335 menjadi Rp1.280, PT Bali Topwerindo Sentra Tbk (BALI) naik Rp130 menjadi Rp980, dan PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI) naik Rp100 menjadi Rp625.
Sementara, saham-saham yang melemah di antaranya, PT Gudang garam Tbk (GGRM) turun Rp1.325 menjadi Rp61.125, PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) turun Rp100 menjadi Rp3.800, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun Rp85 menjadi Rp1.695.
(izz)