CIMB Niaga Penuhi Aturan Free Float
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) mengumumkan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat khususnya terkait kepemilikan saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 7,5% dari modal disetor (free float).
Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan, pemenuhan tersebut dilakukan melalui pengalihan 5,4% saham CIMB Niaga yang dipegang oleh CIMB Group selaku pemegang saham pengendali CIMB Niaga kepada pemegang saham publik.
"Dengan demikian, terjadi perubahan komposisi pemegang saham CIMB Niaga per 30 Agustus 2016 menjadi CIMB Group sebesar 92,50% (termasuk kepemilikan melalui PT Commerce Kapital), dan sisanya pemegang saham publik sebesar 7,5%," kata Tigor di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Menurutnya, inisiatif ini adalah bentuk keseriusan CIMB Niaga bersama pemegang saham pengendali memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia yang bertujuan positif untuk meningkatkan kualitas perusahaan publik sekaligus menambah likuiditas transaksi di pasar saham.
Dengan ketersediaan saham CIMB Niaga sebesar 7,5% di publik, memungkinkan investor bisa mengakses lebih banyak lagi saham tersebut.
Pasalnya, lanjut dia, makin banyak pemegang saham yang mengawasi perseroan, diharapkan kinerja semakin optimal sehingga dapat memberikan hasil positif kepada pemegang saham.
Sebagai bank terbesar kelima di Indonesia, CIMB Niaga berhasil mencatatkan kinerja positif hingga paruh pertama tahun ini.
Perseroan telah melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp736 miliar pada enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016, tumbuh sebesar 318,2% year-on-year, menghasilkan earning per share sebesar Rp29,29.
“Kami akan terus melangkah dengan optimistis memanfaatkan pertumbuhan ekonomi, populasi maupun basis nasabah yang didukung dengan tata kelola perusahaan yang lebih baik. CIMB Niaga juga akan melanjutkan strategi mencapai tujuan menjadi bank digital terdepan di Tanah Air," terangnya.
Di samping itu, jaringan CIMB Group yang kuat di tingkat ASEAN akan sepenuhnya dimanfaatkan untuk dapat merealisasikan peluang bisnis dengan nasabah maupun debitur di negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan, pemenuhan tersebut dilakukan melalui pengalihan 5,4% saham CIMB Niaga yang dipegang oleh CIMB Group selaku pemegang saham pengendali CIMB Niaga kepada pemegang saham publik.
"Dengan demikian, terjadi perubahan komposisi pemegang saham CIMB Niaga per 30 Agustus 2016 menjadi CIMB Group sebesar 92,50% (termasuk kepemilikan melalui PT Commerce Kapital), dan sisanya pemegang saham publik sebesar 7,5%," kata Tigor di Jakarta, Jumat (9/9/2016).
Menurutnya, inisiatif ini adalah bentuk keseriusan CIMB Niaga bersama pemegang saham pengendali memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia yang bertujuan positif untuk meningkatkan kualitas perusahaan publik sekaligus menambah likuiditas transaksi di pasar saham.
Dengan ketersediaan saham CIMB Niaga sebesar 7,5% di publik, memungkinkan investor bisa mengakses lebih banyak lagi saham tersebut.
Pasalnya, lanjut dia, makin banyak pemegang saham yang mengawasi perseroan, diharapkan kinerja semakin optimal sehingga dapat memberikan hasil positif kepada pemegang saham.
Sebagai bank terbesar kelima di Indonesia, CIMB Niaga berhasil mencatatkan kinerja positif hingga paruh pertama tahun ini.
Perseroan telah melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp736 miliar pada enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016, tumbuh sebesar 318,2% year-on-year, menghasilkan earning per share sebesar Rp29,29.
“Kami akan terus melangkah dengan optimistis memanfaatkan pertumbuhan ekonomi, populasi maupun basis nasabah yang didukung dengan tata kelola perusahaan yang lebih baik. CIMB Niaga juga akan melanjutkan strategi mencapai tujuan menjadi bank digital terdepan di Tanah Air," terangnya.
Di samping itu, jaringan CIMB Group yang kuat di tingkat ASEAN akan sepenuhnya dimanfaatkan untuk dapat merealisasikan peluang bisnis dengan nasabah maupun debitur di negara-negara ASEAN lainnya.
(ven)