Menko Luhut: Biaya Laut Indonesia Termahal di Dunia
Rabu, 14 September 2016 - 16:15 WIB
Menko Luhut: Biaya Laut Indonesia Termahal di Dunia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah sedang berusaha menekan cost laut atau biaya laut dengan program kemaritiman, salah satunya pengembangan tol laut. Karena, cost laut Indonesia termasuk paling mahal di dunia.
Dia mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan dulu narasi besar poros maritim Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sudah dipaparkan. Sebanyak 77 program dipaparkan dan akan dibuat detailnya.
"Sekarang ini kita lagi buat detail dengan Bappenas, itu semua terharmonisasi dengan baik. Selama ini kita kurang koordinasi dan harmonisasi peraturan dan program, sering tumpang tindih, makanya ini kita kordinasikan. Apalagi, cost laut kita itu termasuk paling mahal di dunia," kata dia di DPR, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Luhut menceritakan, study membuktikan bahwa Rp721 triliun pengehematan bisa dilakukan jika tol laut ini bisa dimaksimalkan. Terlebih lagi jika dwelling time bisa dipress waktunya dan tidak lagi molor di beberapa pelabuhan di Indonesia.
Sementara, mengenai hal tersebut, Luhut mengaku sudah mengirim orang untuk mengentaskannya. "Memang eloknya dua tiga (hari) lah, saat ini tiga sampai empat dan lima, tempat lain kayak di Belawan lama itu. Mereka itu bisa rendah kadang, tapi saya kirim orang tanpa protokol di situ, kadang 10 hari belum bisa masuk ke dalam," tuturnya.
Luhut menegaskan, harus ada gerakan untuk memaksimalkan tol laut dan mengidealkan waktu dwelling time. Karena, dua sisi tersebut sangat berpotensi untuk menekan cost laut Indonesia yang selama ini dinilai mahal.
"Orangnya, sistemnya, sarananya, kita bereskan semuanya. Karena dua ini penting untuk menekan cost laut kita yang terkenal mahal," tutup dia.
Dia mengatakan, pihaknya akan menyelesaikan dulu narasi besar poros maritim Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sudah dipaparkan. Sebanyak 77 program dipaparkan dan akan dibuat detailnya.
"Sekarang ini kita lagi buat detail dengan Bappenas, itu semua terharmonisasi dengan baik. Selama ini kita kurang koordinasi dan harmonisasi peraturan dan program, sering tumpang tindih, makanya ini kita kordinasikan. Apalagi, cost laut kita itu termasuk paling mahal di dunia," kata dia di DPR, Jakarta, Rabu (14/9/2016).
Luhut menceritakan, study membuktikan bahwa Rp721 triliun pengehematan bisa dilakukan jika tol laut ini bisa dimaksimalkan. Terlebih lagi jika dwelling time bisa dipress waktunya dan tidak lagi molor di beberapa pelabuhan di Indonesia.
Sementara, mengenai hal tersebut, Luhut mengaku sudah mengirim orang untuk mengentaskannya. "Memang eloknya dua tiga (hari) lah, saat ini tiga sampai empat dan lima, tempat lain kayak di Belawan lama itu. Mereka itu bisa rendah kadang, tapi saya kirim orang tanpa protokol di situ, kadang 10 hari belum bisa masuk ke dalam," tuturnya.
Luhut menegaskan, harus ada gerakan untuk memaksimalkan tol laut dan mengidealkan waktu dwelling time. Karena, dua sisi tersebut sangat berpotensi untuk menekan cost laut Indonesia yang selama ini dinilai mahal.
"Orangnya, sistemnya, sarananya, kita bereskan semuanya. Karena dua ini penting untuk menekan cost laut kita yang terkenal mahal," tutup dia.
(izz)
