Dolar Lesu, Rupiah Perkasa Tembus Rp13.000
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) dibuka perkasa imbas keputusan The Fed yang batal menaikkan suku bunga, akibat belum solidnya data perekomian Amerika telah melemahkan indeks USD.
Hari ini, Kamis (22/9/2016), rupiah diperdagangan pasar spot dibuka naik 47 poin atau 0,36% ke level Rp13.090/USD. Sebelumnya, pada penutupan Rabu (21/9), mata uang Garuda berakhir naik 8 poin atau 0,06% ke Rp13.137/USD.
Sementara itu data Yahoo Finance, Kamis ini mencatat rupiah meningkat 52 poin atau 0,39% ke posisi Rp13.083/USD. Sehari sebelumnya, rupiah ditutup naik 14 poin atau 0,10% ke posisi Rp13.134/USD.
Data Sindonews yang bersumber dari Limas, Kamis ini, rupiah dibuka Rp13.097/USD naik 58 poin dari posisi kemari Rp13.155/USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis (22/9) mematok rupiah Rp13.098/USD, terapresiasi 50 poin dari Rp13.148/USD pada Rabu kemarin.
Seperti diutarakan di awal, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang tidak jadi menaikkan suku bunga AS, membuat greenback jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Melansir CNBC, Kamis ini, USD diperdagangkan di 95,462, lebih rendah dari 96,151 pada kemarin sore.
Kemunduran USD membuat yen Jepang melonjak hingga 102,78, melebihi perdagangan kemarin di 100,19. Sementara itu, dolar Australia diperdagangkan naik 0,13% terhadap USD menjadi 0,7633.
Kathy Lien, direktur pelaksana strategi valuta asing di BK Asset Management strategi valuta asing, mengatakan gerakan pasangan USD dan yen menjadi sebuah refleksi, dimana kedua keputusan bank sentral negara mereka jauh dari harapan.
Pada Rabu kemarin, Bank of Japan mempertahankan suku bunga stabil minus 0,1%, namun menerbitkan sejumlah besar perubahan segar sebagai upaya meningkatkan inflasi agar merangsang pertumbuhan ekonomi.
Hari ini, Kamis (22/9/2016), rupiah diperdagangan pasar spot dibuka naik 47 poin atau 0,36% ke level Rp13.090/USD. Sebelumnya, pada penutupan Rabu (21/9), mata uang Garuda berakhir naik 8 poin atau 0,06% ke Rp13.137/USD.
Sementara itu data Yahoo Finance, Kamis ini mencatat rupiah meningkat 52 poin atau 0,39% ke posisi Rp13.083/USD. Sehari sebelumnya, rupiah ditutup naik 14 poin atau 0,10% ke posisi Rp13.134/USD.
Data Sindonews yang bersumber dari Limas, Kamis ini, rupiah dibuka Rp13.097/USD naik 58 poin dari posisi kemari Rp13.155/USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis (22/9) mematok rupiah Rp13.098/USD, terapresiasi 50 poin dari Rp13.148/USD pada Rabu kemarin.
Seperti diutarakan di awal, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang tidak jadi menaikkan suku bunga AS, membuat greenback jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama dunia. Melansir CNBC, Kamis ini, USD diperdagangkan di 95,462, lebih rendah dari 96,151 pada kemarin sore.
Kemunduran USD membuat yen Jepang melonjak hingga 102,78, melebihi perdagangan kemarin di 100,19. Sementara itu, dolar Australia diperdagangkan naik 0,13% terhadap USD menjadi 0,7633.
Kathy Lien, direktur pelaksana strategi valuta asing di BK Asset Management strategi valuta asing, mengatakan gerakan pasangan USD dan yen menjadi sebuah refleksi, dimana kedua keputusan bank sentral negara mereka jauh dari harapan.
Pada Rabu kemarin, Bank of Japan mempertahankan suku bunga stabil minus 0,1%, namun menerbitkan sejumlah besar perubahan segar sebagai upaya meningkatkan inflasi agar merangsang pertumbuhan ekonomi.
(ven)