Akhir Bulan, IHSG Ditutup Terjun Bebas saat Bursa Asia Lesu
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir bulan ini ditutup terjun bebas alias melemah. IHSG ditutup jatuh 1,24% atau 67,15 poin ke level 5.364,80 pada saat bursa saham Asia jatuh.
Sementara, pada pembukaan tadi pagi IHSG menurun 20,87 poin atau 0,38% ke level 5.411,09, dan pada sesi I berkurang 5,52 poin atau 0,10% ke level 5.426,44. Sedangkan pada perdagangan kemarin ditutup naik 6,62 poin atau 0,12% ke level 5.431,96.
Seperti dilansir dari CNBC, Jumat (30/9/2016), bursa saham Asia hari ini berakhir melemah, setelah adanya kekhawatiran atas Deutsche Bank menggerogoti sentimen investor.
"Kombinasi dari risiko sektor keuangan di Eropa, kekhawatiran geopolitik dan debat kebijakan Federal Reserve telah membuat tingkat ketakutan ke pasar," kata Stephen Innes, seorang pedagang senior di Oanda.
Sementara itu, perdagangan di Kuala Lumpur untuk sementara dihentikan, setelah manajemen gedung bursa saham menerima ancaman bom. Perdagangan dilanjutkan pada sore hari dan KLCI turun 0,63%.
Di Australia, ASX 200 berakhir turun 35,33 poin atau 0,65% pada pukul 5.435,92, dengan sebagian besar sektor berakhir lebih rendah. Sektor keuangan tergelincir 1,04% karena bank-bank besar Australia dijual, mungkin karena kekhawatiran atas dampak dari pemberi pinjaman Jerman pada sektor perbankan global.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 berakhir turun 243,87 poin atau 1,46% ke level 16.449,84, sementara indeks Topix turun 20,47 poin atau 1,52% ke level 1.322,78. Sementara, di Korea Selatan, Indeks Kospi lebih rendah sebesar 25,09 poin atau 1,21% ke level 2.043,63.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,82%. Saham daratan China melawan tren yang pada umumnya menurun. Komposit Shanghai naik 7 poin atau 0,23% ke level 3.005,50, sedangkan komposit Shenzhen naik 9,68 poin atau 0,49% ke level 1.995,60.
Indeks utama di Thailand, Singapura, dan Filipina juga diperdagangkan lebih rendah. Saham India yang sedikit lebih rendah, dengan indeks Nifty 50 turun 0,03% setelah kemarin jatuh 1,76%. Indeks Sensex turun 1,64% pada sesi sebelumnya, diperdagangkan turun 0,18% pada Jumat sore.
Sementara, semua sektor saham di dalam negeri berakhir parah, karena tercatat melemah cukup tajam. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor aneka industri yang melemah 4,11% disusul sektor manufaktur yang turun 2,44%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp9,04 triliun dengan 10,09 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp376,62 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp3,17 triliun, sedangkan aksi beli asing mencapai sebesar Rp3,55 triliun. Tercatat 109 saham menguat, 224 saham melemah dan 78 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) naik Rp235 menjadi Rp1.175, PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik Rp225 menjadi Rp6.950, dan PT Polaris Investama Tbk (PLAS) naik Rp200 menjadi Rp1,100.
Selain itu, beberapa saham yang mengalami pelemahan di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp700 menjadi Rp6.400, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah Rp5.00 menjadi Rp62.000, dan PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp425 menjadi Rp8.250.
Sementara, pada pembukaan tadi pagi IHSG menurun 20,87 poin atau 0,38% ke level 5.411,09, dan pada sesi I berkurang 5,52 poin atau 0,10% ke level 5.426,44. Sedangkan pada perdagangan kemarin ditutup naik 6,62 poin atau 0,12% ke level 5.431,96.
Seperti dilansir dari CNBC, Jumat (30/9/2016), bursa saham Asia hari ini berakhir melemah, setelah adanya kekhawatiran atas Deutsche Bank menggerogoti sentimen investor.
"Kombinasi dari risiko sektor keuangan di Eropa, kekhawatiran geopolitik dan debat kebijakan Federal Reserve telah membuat tingkat ketakutan ke pasar," kata Stephen Innes, seorang pedagang senior di Oanda.
Sementara itu, perdagangan di Kuala Lumpur untuk sementara dihentikan, setelah manajemen gedung bursa saham menerima ancaman bom. Perdagangan dilanjutkan pada sore hari dan KLCI turun 0,63%.
Di Australia, ASX 200 berakhir turun 35,33 poin atau 0,65% pada pukul 5.435,92, dengan sebagian besar sektor berakhir lebih rendah. Sektor keuangan tergelincir 1,04% karena bank-bank besar Australia dijual, mungkin karena kekhawatiran atas dampak dari pemberi pinjaman Jerman pada sektor perbankan global.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 berakhir turun 243,87 poin atau 1,46% ke level 16.449,84, sementara indeks Topix turun 20,47 poin atau 1,52% ke level 1.322,78. Sementara, di Korea Selatan, Indeks Kospi lebih rendah sebesar 25,09 poin atau 1,21% ke level 2.043,63.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 1,82%. Saham daratan China melawan tren yang pada umumnya menurun. Komposit Shanghai naik 7 poin atau 0,23% ke level 3.005,50, sedangkan komposit Shenzhen naik 9,68 poin atau 0,49% ke level 1.995,60.
Indeks utama di Thailand, Singapura, dan Filipina juga diperdagangkan lebih rendah. Saham India yang sedikit lebih rendah, dengan indeks Nifty 50 turun 0,03% setelah kemarin jatuh 1,76%. Indeks Sensex turun 1,64% pada sesi sebelumnya, diperdagangkan turun 0,18% pada Jumat sore.
Sementara, semua sektor saham di dalam negeri berakhir parah, karena tercatat melemah cukup tajam. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor aneka industri yang melemah 4,11% disusul sektor manufaktur yang turun 2,44%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp9,04 triliun dengan 10,09 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp376,62 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp3,17 triliun, sedangkan aksi beli asing mencapai sebesar Rp3,55 triliun. Tercatat 109 saham menguat, 224 saham melemah dan 78 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) naik Rp235 menjadi Rp1.175, PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) naik Rp225 menjadi Rp6.950, dan PT Polaris Investama Tbk (PLAS) naik Rp200 menjadi Rp1,100.
Selain itu, beberapa saham yang mengalami pelemahan di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp700 menjadi Rp6.400, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melemah Rp5.00 menjadi Rp62.000, dan PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp425 menjadi Rp8.250.
(izz)