Darmin Sindir World Bank soal Prediksi Ekonomi Indonesia

Rabu, 05 Oktober 2016 - 17:29 WIB
Darmin Sindir World Bank soal Prediksi Ekonomi Indonesia
Darmin Sindir World Bank soal Prediksi Ekonomi Indonesia
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyindir metode penghitungan World Bank soal pertumbuhan ekonomi Indonesia, meski baru sebatas prediksi. Dia juga mempertanyakan soal model penghitungan yang digunakan Bank Dunia tersebut.

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,5% tahun depan. "Mereka tidak melihat secara detail dan mendalam. Cuma kulitnya saja yang dilihat. Ya, boleh saja World Bank dan IMF bisa punya model begitu tapi kita juga punya model sendiri untuk menghitung. Dan kita tidak perlu merisaukan pendapat dari lembaga dunia itu, toh mereka tidak lebih tahu dari kita," kata Darmin di Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Darmin menjelaskan, World Bank dan International Monetary Fund (IMF) selama ini hanya membuat model menurut logika umum saja. Mereka tidak meneliti hingga akar yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Menurut mereka hasil bahan mentah dan pertambangan jadi model penghitungan. Menurut Indonesia, penghitungannya lain lagi," kata bekas Gubernur Bank Indonesia tersebut. (Baca: World Bank Perkirakan Ekonomi RI Stabil, China Masih Melempem)

Tidak hanya soal metode penghitungan yang berbeda, juga soal keputusan yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF). Darmin menyinggung hasil keputusan WEF yang menurunkan peringkat daya saing Indonesia, dari urutan 37 menjadi 41.

Menurutnya WEF menggunakan model proyeksi yang tidak mendalam. "Kemarin itu saya baca soal penurunan itu. Ya saya berpikir, enggak ada urusannya dengan perizinan, bukan itu yang diukur," kata Darmin.

WEF, kata Darmin, banyak mengatakan bahwa rakyat Indonesia banyak tingkat pendidikannya hanya sekolah dasar, tingkat kesehatannya juga jelek. Dan penilaian seperti demikian tidak berubah sejak dahulu. Sehingga pria asal Tapanuli ini lantas menyangsikan hasil keputusan penurunan peringkat tadi.

"Kok tiba-tiba bisa turun jauh, memang (kondisi kita) memburuk dari tahun lalu? Enggak, malah membaik. Kemudian katanya kesiapan teknologi kurang, tapi apa negara lain lebih baik," tanyanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6290 seconds (0.1#10.140)