IHSG Diprediksi Rebound
A
A
A
JAKARTA - Laju IHSG kemarin kembali gagal melakukan perlawanan pasca terbentuknya doji star dan tidak mampu bertahan di atas garis MA-nya.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, masih minimnya sentimen positif dari domestik membuat para pelaku pasar fokus terhadap isu yang sedang berkembang di bursa saham global.
"Peluang rebound terbatas masih dapat terjadi dengan harapan laju IHSG dapat bertahan di atas support 5.337 serta mampu melewati MA60 dan MA5-nya serta diikuti aksi beli kembali," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Reza berharap peluang tersebut terbuka meski tetap cermati sentimen yang ada sebagai antisipasi jika masih terjadi pelemahan lanjutan. Dia memprediksi IHSG akan berada di level support 5.304-5.322 dan resisten 5.359-5.372.
Sementara, kata dia, kondisi bursa saham di kawasan Asia yang cenderung melemah pasca dirilisnya data ekspor-impor China yang jauh di bawah ekspektasi turut mempengaruhi psikologis pelaku pasar di dalam negeri. Sehingga cenderung melakukan aksi jual.
"Lalu, setelah diadakannya minutes FOMC yang secara tersirat memberikan sinyal adanya peluang kenaikan suku bunga AS di bulan Desember juga dijadikan sentimen negatif sehingga membuat IHSG tertekan," pungkasnya.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, masih minimnya sentimen positif dari domestik membuat para pelaku pasar fokus terhadap isu yang sedang berkembang di bursa saham global.
"Peluang rebound terbatas masih dapat terjadi dengan harapan laju IHSG dapat bertahan di atas support 5.337 serta mampu melewati MA60 dan MA5-nya serta diikuti aksi beli kembali," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Reza berharap peluang tersebut terbuka meski tetap cermati sentimen yang ada sebagai antisipasi jika masih terjadi pelemahan lanjutan. Dia memprediksi IHSG akan berada di level support 5.304-5.322 dan resisten 5.359-5.372.
Sementara, kata dia, kondisi bursa saham di kawasan Asia yang cenderung melemah pasca dirilisnya data ekspor-impor China yang jauh di bawah ekspektasi turut mempengaruhi psikologis pelaku pasar di dalam negeri. Sehingga cenderung melakukan aksi jual.
"Lalu, setelah diadakannya minutes FOMC yang secara tersirat memberikan sinyal adanya peluang kenaikan suku bunga AS di bulan Desember juga dijadikan sentimen negatif sehingga membuat IHSG tertekan," pungkasnya.
(ven)