UOB Pasang Target Jadi Bank BUKU 4
A
A
A
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia memiliki rencana jangka panjang untuk menjadi bank kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4 menemani BNI, BRI, BCA, dan Bank Mandiri. Saat ini, perusahaan sendiri sudah berada di dalam kategori BUKU 4.
(Baca Juga: Terbitkan Obligasi, Bank UOB Beri Kupon hingga 10%)
Presiden Direktur Bank UOB Indonesia Kevin Lam mengatakan, perusahaan akan terus mengembangkan bisnis di Tanah Air. Perusahaan membutuhkan pendanaan melalui pinjaman yang menjadi salah satu cara untuk menggapai rencana menjadi BUKU 4.
"Sekarang kita buku 3, iya rencana jangka panjang kita ingin tumbuh signifikan sebagai bank di Indonesia. Jika ingin angka, kami harus kalkulasi, kita butuh pinjaman untuk jadi BUKU IV. Jadi, ini rencana jangka panjang," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Perusahaan, kata dia, akan fokus terhadap peningkatan earning assets atau aktiva yang menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank. Caranya dengan mendapatkan pinjaman tersebut.
"Fokus kepada meningkatkan earning assets kita yaitu dari segi loan atau pinjaman yang diberikan. Kita banyak di sektornya, bukan hanya di 1 atau 2 sektor saja. Kita mulai dari ritel dan wholesale," kata Kevin.
Kinerja Bank UOB pada tahun ini, lanjut Kevin, sudah lebih baik dari sebelumnya. Salah satu hal terpenting dalam meningkatkan pencapaian itu yakni dengan adanya pertumbuhan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).
"Saya rasa angka semester 1 ini lebih baik dari tahun lalu. Satu area yang penting yakni pertumbuhan CASA kita, low cost deposit. Jadi, itu membantu kita meningkatkan NIM (Net Interest Margin)," tuturnya.
Selain itu, dia menyampaikan, penyaluran kredit perusahaan juga mengalami peningkatan. Menurutnya pasar saat ini sedang bagus untuk ekspansi perbankan.
"Pertumbuhan kredit kami juga meningkat. Tidak hanya satu sektor di kartu kredit dan juga berasal dari eholesale banking customers. Market sangat bagus untuk pertumbuhan kredit, jadi momentum kita untuk pertumbuhan kredit," pungkasnya.
(Baca Juga: Terbitkan Obligasi, Bank UOB Beri Kupon hingga 10%)
Presiden Direktur Bank UOB Indonesia Kevin Lam mengatakan, perusahaan akan terus mengembangkan bisnis di Tanah Air. Perusahaan membutuhkan pendanaan melalui pinjaman yang menjadi salah satu cara untuk menggapai rencana menjadi BUKU 4.
"Sekarang kita buku 3, iya rencana jangka panjang kita ingin tumbuh signifikan sebagai bank di Indonesia. Jika ingin angka, kami harus kalkulasi, kita butuh pinjaman untuk jadi BUKU IV. Jadi, ini rencana jangka panjang," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Perusahaan, kata dia, akan fokus terhadap peningkatan earning assets atau aktiva yang menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank. Caranya dengan mendapatkan pinjaman tersebut.
"Fokus kepada meningkatkan earning assets kita yaitu dari segi loan atau pinjaman yang diberikan. Kita banyak di sektornya, bukan hanya di 1 atau 2 sektor saja. Kita mulai dari ritel dan wholesale," kata Kevin.
Kinerja Bank UOB pada tahun ini, lanjut Kevin, sudah lebih baik dari sebelumnya. Salah satu hal terpenting dalam meningkatkan pencapaian itu yakni dengan adanya pertumbuhan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).
"Saya rasa angka semester 1 ini lebih baik dari tahun lalu. Satu area yang penting yakni pertumbuhan CASA kita, low cost deposit. Jadi, itu membantu kita meningkatkan NIM (Net Interest Margin)," tuturnya.
Selain itu, dia menyampaikan, penyaluran kredit perusahaan juga mengalami peningkatan. Menurutnya pasar saat ini sedang bagus untuk ekspansi perbankan.
"Pertumbuhan kredit kami juga meningkat. Tidak hanya satu sektor di kartu kredit dan juga berasal dari eholesale banking customers. Market sangat bagus untuk pertumbuhan kredit, jadi momentum kita untuk pertumbuhan kredit," pungkasnya.
(akr)