UOB Pasang Target Jadi Bank BUKU 4

Rabu, 19 Oktober 2016 - 14:35 WIB
UOB Pasang Target Jadi...
UOB Pasang Target Jadi Bank BUKU 4
A A A
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia memiliki rencana jangka panjang untuk menjadi bank kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 4 menemani BNI, BRI, BCA, dan Bank Mandiri. Saat ini, perusahaan sendiri sudah berada di dalam kategori BUKU 4.

(Baca Juga: Terbitkan Obligasi, Bank UOB Beri Kupon hingga 10%)

Presiden Direktur Bank UOB Indonesia Kevin Lam mengatakan, perusahaan akan terus mengembangkan bisnis di Tanah Air. Perusahaan membutuhkan pendanaan melalui pinjaman yang menjadi salah satu cara untuk menggapai rencana menjadi BUKU 4.

"Sekarang kita buku 3, iya rencana jangka panjang kita ingin tumbuh signifikan sebagai bank di Indonesia. Jika ingin angka, kami harus kalkulasi, kita butuh pinjaman untuk jadi BUKU IV. Jadi, ini rencana jangka panjang," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

Perusahaan, kata dia, akan fokus terhadap peningkatan earning assets atau aktiva yang menghasilkan kontribusi pendapatan bagi bank. Caranya dengan mendapatkan pinjaman tersebut.

"Fokus kepada meningkatkan earning assets kita yaitu dari segi loan atau pinjaman yang diberikan. Kita banyak di sektornya, bukan hanya di 1 atau 2 sektor saja. Kita mulai dari ritel dan wholesale," kata Kevin.

Kinerja Bank UOB pada tahun ini, lanjut Kevin, sudah lebih baik dari sebelumnya. Salah satu hal terpenting dalam meningkatkan pencapaian itu yakni dengan adanya pertumbuhan dana murah atau Current Account Savings Account (CASA).

"Saya rasa angka semester 1 ini lebih baik dari tahun lalu. Satu area yang penting yakni pertumbuhan CASA kita, low cost deposit. Jadi, itu membantu kita meningkatkan NIM (Net Interest Margin)," tuturnya.

Selain itu, dia menyampaikan, penyaluran kredit perusahaan juga mengalami peningkatan. Menurutnya pasar saat ini sedang bagus untuk ekspansi perbankan.

"Pertumbuhan kredit kami juga meningkat. Tidak hanya satu sektor di kartu kredit dan juga berasal dari eholesale banking customers. Market sangat bagus untuk pertumbuhan kredit, jadi momentum kita untuk pertumbuhan kredit," pungkasnya.
(akr)
Berita Terkait
Diduga Korsleting, Bank...
Diduga Korsleting, Bank UOB Kebon Jeruk Terbakar
UOB Siapkan Relaksasi...
UOB Siapkan Relaksasi Kredit Bagi Nasabah Terdampak Covid-19
Bank Asal Singapura...
Bank Asal Singapura Ini Bakal Angkat Orang Indonesia Jadi Dirutnya
Kevin Lam Mundur dari...
Kevin Lam Mundur dari Dirut Bank UOB, Ada Apa?
Gantikan Kevin Lam,...
Gantikan Kevin Lam, Hendra Gunawan Jadi Bos Bank UOB
Dengan Bank Digitalnya,...
Dengan Bank Digitalnya, UOB Sesumbar Bisa Bidik 5 Juta Nasabah Baru
Berita Terkini
Negara Baru BRICS Ini...
Negara Baru BRICS Ini Tolak Mata Uang Lokal untuk Transaksi Minyak, Pilih Dolar AS
8 menit yang lalu
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
7 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
8 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
10 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
10 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
11 jam yang lalu
Infografis
4 Alasan NATO Bisa Runtuh...
4 Alasan NATO Bisa Runtuh Seperti Balon yang Bocor
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved