Daya Saing RI Makin Menyusut Secara Global
A
A
A
JAKARTA - Daya saing Indonesia terhadap negara lain secara global menurut Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam dua tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) semakin menyusut. Hal ini terlihat dari peringkat Indonesia yang siap tahun, justru mengalami penurunan.
Peneliti Indef Eko Listiyanto mengatakan, padahal dalam 3 tahun terakhir sebelum masa pemerintahan Jokowi-JK, indeks daya saing RI angkanya terus meningkat. "Dulu sebelum Pak Jokowi menjabat, kita masih berada di peringkat 34, kemudian turun dalam dua tahun ke 37, dan sekarang ke 41. Ini miris. Lampu kuning untuk Indonesia," kata dia di kantor INDEF, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Penurunan tersebut, lanjut dia disebabkan beberapa aspek komponen ekonomi RI yang memburuk di antaranya institusi terkait perizinan, ketersediaan teknologi, inefisiensi pasar dan kurangnya inovasi. Jika dibandingkan dengan negara tetangga sesama Asia Tenggara, mendurutnya Indonesia cenderung melemah. Meski tidak semuanya turun karena berhasil memperbaiki beberapa indeks ekonomi.
"Di Asia Tenggara, banyak juga negara yang mengalami perbaikan. Kita jangan mengikuti yang turun, malah seharusnya kita lebih baik, karena banyak kebijakan yang telah dibuat untuk memperbaiki daya saing," pungkasnya.
Peneliti Indef Eko Listiyanto mengatakan, padahal dalam 3 tahun terakhir sebelum masa pemerintahan Jokowi-JK, indeks daya saing RI angkanya terus meningkat. "Dulu sebelum Pak Jokowi menjabat, kita masih berada di peringkat 34, kemudian turun dalam dua tahun ke 37, dan sekarang ke 41. Ini miris. Lampu kuning untuk Indonesia," kata dia di kantor INDEF, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Penurunan tersebut, lanjut dia disebabkan beberapa aspek komponen ekonomi RI yang memburuk di antaranya institusi terkait perizinan, ketersediaan teknologi, inefisiensi pasar dan kurangnya inovasi. Jika dibandingkan dengan negara tetangga sesama Asia Tenggara, mendurutnya Indonesia cenderung melemah. Meski tidak semuanya turun karena berhasil memperbaiki beberapa indeks ekonomi.
"Di Asia Tenggara, banyak juga negara yang mengalami perbaikan. Kita jangan mengikuti yang turun, malah seharusnya kita lebih baik, karena banyak kebijakan yang telah dibuat untuk memperbaiki daya saing," pungkasnya.
(akr)