Bursa Saham Asia Loyo, IHSG Ditutup Mendarat di Zona Aman
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akhirnya bertengger di zona hijau alias menguat 5,55 poin atau 0,10% ke level 5.409,24. Penguatan IHSG sore ini di tengah melemahnya bursa saham Asia.
Sementara pada perdagangan tadi pagi, IHSG dibuka menguat sebesar 6,05 poin atau 0,11% ke level 5.409,74 dan pada sesi siang melemah 7,08 poin atau 0,13% ke level 5.396,61. Sedangkan kemarin bursa saham Tanah Air ditutup melemah 5,60 poin atau 0,10% ke level 5.403,69.
Sayangnya, sektor di dalam negeri mayoritas bergerak negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah pertambangan yang turun 1,56% dan sektor yang menguat tertinggi adalah properti yang naik 0,51%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6 triliun dengan 12,30 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp17,66 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,29 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,31 triliun. Tercatat di akhir perdagangan hari ini 173 saham menguat, 148 saham melemah dan 103 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp325 menjadi Rp65.475, PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) naik Rp100 menjadi Rp3.800, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) naik Rp100 menjadi RP1.730.
Sementara, saham-saham yang teracatat melemah di antaranya PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) turun Rp80 menjadi Rp1.575, PT Polaris Investama Tbk (PLAS) turun Rp44 menjadi Rp406, dan PT Metro Realty Tbk (MTSM) turun Rp42 menjadi Rp386.
Dilansir CNBC, Jumat (21/10/2016) bursa saham Asia hari in berakhir lebih rendah, sementara investor mencerna data yang menunjukkan harga rumah di China naik.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 ditutup turun 50,91 poin atau 0,30% ke level 17.184,59 menyusul laporan adanya gempa berkekuatan 6,6 SR yang melanda Jepang barat. Laporan-laporan mengatakan peringatan tsunami tidak dikeluarkan.
Indeks PSE di Filipina tercatat turun 0,82% dalam perdagangan sore ini. Operator pasar Bursa Hong Kong dan Kliring (HKEX) mengatakan sesi perdagangan Jumat di sekuritas dan pasar derivatif dibatalkan karena terjadai topan.
Sementara itu, pasar daratan China berakhir mixed, dengan penutupan komposit Shanghai naik 6,82 poin atau 0,22% ke level 3.091,28, sedangkan komposit Shenzhen tergelincir 7,82 poin atau 0,38% ke 2.052,56.
Data pemerintah menunjukkan harga properti di China meningkat di laju tercepat pada catatan September, yang mendorong kekhawatiran gelembung pasar di dalam negeri. Perhitungan Reuters atas data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan harga properti naik 11,2% pada September di 70 kota besar.
Di antara saham properti daratan yang terdaftar, Vanke turun 2,66%. Kekhawatiran tentang kenaikan harga perumahan bisa memacu pemerintah untuk mengambil langkah-langkah.
Di tempat lain, di Australia Indeks ASX 200 ditutup turun 11,84 poin atau 0,22% ke level 5.430,30. The NZX 50 di Selandia Baru turun 15,38 poin atau 0,22% ke level 6.958,40. Di Korea Selatan, Indeks Kospi ditutup melemah 7.60 poin atau 0,37% ke level 2.033,00.
Sementara pada perdagangan tadi pagi, IHSG dibuka menguat sebesar 6,05 poin atau 0,11% ke level 5.409,74 dan pada sesi siang melemah 7,08 poin atau 0,13% ke level 5.396,61. Sedangkan kemarin bursa saham Tanah Air ditutup melemah 5,60 poin atau 0,10% ke level 5.403,69.
Sayangnya, sektor di dalam negeri mayoritas bergerak negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam adalah pertambangan yang turun 1,56% dan sektor yang menguat tertinggi adalah properti yang naik 0,51%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6 triliun dengan 12,30 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp17,66 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,29 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,31 triliun. Tercatat di akhir perdagangan hari ini 173 saham menguat, 148 saham melemah dan 103 saham stagnan.
Saham-saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp325 menjadi Rp65.475, PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) naik Rp100 menjadi Rp3.800, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) naik Rp100 menjadi RP1.730.
Sementara, saham-saham yang teracatat melemah di antaranya PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) turun Rp80 menjadi Rp1.575, PT Polaris Investama Tbk (PLAS) turun Rp44 menjadi Rp406, dan PT Metro Realty Tbk (MTSM) turun Rp42 menjadi Rp386.
Dilansir CNBC, Jumat (21/10/2016) bursa saham Asia hari in berakhir lebih rendah, sementara investor mencerna data yang menunjukkan harga rumah di China naik.
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 ditutup turun 50,91 poin atau 0,30% ke level 17.184,59 menyusul laporan adanya gempa berkekuatan 6,6 SR yang melanda Jepang barat. Laporan-laporan mengatakan peringatan tsunami tidak dikeluarkan.
Indeks PSE di Filipina tercatat turun 0,82% dalam perdagangan sore ini. Operator pasar Bursa Hong Kong dan Kliring (HKEX) mengatakan sesi perdagangan Jumat di sekuritas dan pasar derivatif dibatalkan karena terjadai topan.
Sementara itu, pasar daratan China berakhir mixed, dengan penutupan komposit Shanghai naik 6,82 poin atau 0,22% ke level 3.091,28, sedangkan komposit Shenzhen tergelincir 7,82 poin atau 0,38% ke 2.052,56.
Data pemerintah menunjukkan harga properti di China meningkat di laju tercepat pada catatan September, yang mendorong kekhawatiran gelembung pasar di dalam negeri. Perhitungan Reuters atas data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan harga properti naik 11,2% pada September di 70 kota besar.
Di antara saham properti daratan yang terdaftar, Vanke turun 2,66%. Kekhawatiran tentang kenaikan harga perumahan bisa memacu pemerintah untuk mengambil langkah-langkah.
Di tempat lain, di Australia Indeks ASX 200 ditutup turun 11,84 poin atau 0,22% ke level 5.430,30. The NZX 50 di Selandia Baru turun 15,38 poin atau 0,22% ke level 6.958,40. Di Korea Selatan, Indeks Kospi ditutup melemah 7.60 poin atau 0,37% ke level 2.033,00.
(izz)