BI 7-day Repo Rate Turun, Ekonom Harap Dapat Picu Pertumbuhan Kredit

Minggu, 23 Oktober 2016 - 06:46 WIB
BI 7-day Repo Rate Turun,...
BI 7-day Repo Rate Turun, Ekonom Harap Dapat Picu Pertumbuhan Kredit
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia memutuskan memotong suku bunga kebijakan (7-day Reverse Repo Rate) sebesar 25bps menjadi 4,75%. Tingkat deposit facility dipotong sebesar 25bps menjadi 4,00%, dan fasilitas pinjamanyang sama diturunkan oleh 25bps menjadi 5,50%.

"Langkah ini sejalan dengan ekspektasi Bank CIMB Niaga," ujar Chief Economist CIMB Niaga, Adrian Panggabean di Jakarta, Sabtu (22/10/2016).

Risiko ekonomi telah condong ke arah pertumbuhan ekonomi. Dalam rilisnya, Bank Indonesia juga mengantisipasi bahwa 3Q2016 PDB akan lebih lemah dari yang diperkirakan. Sehingga memunculkan kemungkinan bahwa pertumbuhan PDB tahun2016 akan berkisar pada angka 5% yoy.

Menurut Adrian, penurunan suku bunga ini dipandang sebagai pernyataan implisit otoritas moneter bahwa risiko terhadap perekonomian saat ini lebih ke arah lemahnya pertumbuhan ekonomi, ketimbang risiko inflasi atau pelemahan rupiah. Kebijakan ini sesuai dengan ekspektasi pasar.

Bank Indonesia dipandang sebagai merespons positif terhadap ekspektasi pasar, yang disampaikan lewat bentuk kurva imbal hasil di pasar obligasi.

Sejak September 2015, tidak hanya yield telah turun di semua tenor tetapi juga bentuk kurva imbal hasil telah menjadi lebih datar.

Selain itu, struktur imbal hasil antar tenor di pasar obligasi telah menjadi lebih sempit, sehingga menimbulkan ekspektasi akan rendahnya inflasi dan lambatnya pertumbuhan ekonomi kedepannya.

"Suku bunga pinjaman diperkirakan akan turun dan diharapkan dapat memicu pertumbuhan kredit, meskipun secara bertahap," katanya.

Sementara spread antara pinjaman dan fasilitas deposit tetap di angka 150bps, pemotongan suku bunga kebijakan diharapkan dapat menurunkan suku bunga kredit antara 50-75bps, yang mana besarannya akan bervariasi antara bank ke bank.

Pada saat itu, debitur akan mulai melihat sinyal bahwa biaya modal mereka menjadi relatif rendah dibandingkan prospek laba, yang pada gilirannya akan memicu pertumbuhan kredit.

Dia pun memperkirakan, pada tahun 2017 pertumbuhan laba diperkirakan berada dikisaran 8-10%. Apa selanjutnya? Saat ini pelaku pasar berharap otoritas keuangan (OJK dan Bank Indonesia) akan mengintrodusir kebijakan non-harga untuk membantu industri perbankan meningkatkan kinerja transmisi moneter.

"Fungsi intermediasi perbankan saat ini terkendala oleh fragmentasi likuiditas, tingginya NPL, volume transaksi yang lebih rendah (karena konsumen lebih berhemat), dan pertumbuhan kredit yang semakin melambat," tutup Adrian.
(ven)
Berita Terkait
Jaga Nilai Tukar Rupiah...
Jaga Nilai Tukar Rupiah Stabil, BI Repo Rate Bakal Ditahan
BI Rate Naik Jadi 6,25%,...
BI Rate Naik Jadi 6,25%, BTN Turunkan Target Pertumbuhan Kredit
BI-Rate Tetap di Level...
BI-Rate Tetap di Level 6,25 Persen
BI Prediksi Pertumbuhan...
BI Prediksi Pertumbuhan Kredit Sisa 2024 Tetap Berada di Kisaran 10-12 Persen
Ekonom: BI Berpeluang...
Ekonom: BI Berpeluang Lanjutkan Pemangkasan BI Rate hingga 5,50% Akhir 2024
Deflasi Selama 4 Bulan,...
Deflasi Selama 4 Bulan, Ekonom Prediksi BI Rate Turun ke 6%
Berita Terkini
Pelarangan Truk Sumbu...
Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran Terlalu Lama, Asosiasi Logistik dan Forwarder Teriak
17 menit yang lalu
10 Organisasi Keagamaan...
10 Organisasi Keagamaan Terkaya di Dunia, Muhammadiyah Jadi Wakil Indonesia
30 menit yang lalu
58 Bulan Beruntun, Neraca...
58 Bulan Beruntun, Neraca Dagang RI Kembali Cetak Surplus per Februari 2025
1 jam yang lalu
Mitra Binaan Bank Jatim...
Mitra Binaan Bank Jatim Ikuti IFEX 2025, Tingkatkan Peluang Ekspor
2 jam yang lalu
Komitmen Jaga Lingkungan,...
Komitmen Jaga Lingkungan, AQUA dan Pandawara Bersihkan Sampah di Laut Labuan Bajo
2 jam yang lalu
Medela Potentia Bersiap...
Medela Potentia Bersiap IPO, Ini Tiga Nakhoda di Balik Visi Perusahaan
2 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Komodo hanya...
3 Alasan Komodo hanya Dapat Ditemukan di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved