Volume Penjualan Krakatau Steel Tumbuh 22,25%

Senin, 31 Oktober 2016 - 21:16 WIB
Volume Penjualan Krakatau...
Volume Penjualan Krakatau Steel Tumbuh 22,25%
A A A
JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dalam sembulan bulan pertama tahun ini berhasil mencatat volume penjualan sebesar 1,68 juta ton atau tumbuh 22,25% dibanding periode sama tahun sebelumnya 1,37 juta ton.

Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar mengatakan, tingginya pertumbuhan volume penjualan tersebut disebabkan meningkatnya konsumsi baja domestik sebagai dampak dari proyek-proyek infrastruktur yang digenjot pemerintah dan upaya pemerintah dalam melindungi baja lokal.

Kenaikan produk baja tersebut disumbang oleh HRC yang tumbuh 40,76% menjadi 891 ribu ton, CRC tumbuh 6,49% menjadi 409 ribu ton dan produk pipa baja yang tumbuh 61,38% menjadi 60,3 ribu ton.

"Ini imbas dari proyek infrastruktur yang tengah digenjot pemerintah, Oktober ini kami telah menandatangani kontrak untuk memasok kebutuhan baja profil untuk proyek tower transmisi PLN sebanyak 46 ribu kilometer sirkit," katanya di Gedung Krakatau Steel, Gatot Subroto, Jakarta, Senin (31/10/2016).

Dia menambahkan, kebutuhan baja profil (besi siku) mencapai 789 ribu ton dalam empat tahun ke depan. Selama masa tersebut, PLN akan membangun rata-rata 10 ribu unit tower per tahun untuk tower transmisi 70 kilo volt (KV) hingga 500 KV.

Untuk periode awal, mulai November 2016 hingga November 2017 PLN akan membangun 9.085 unit towe yang mayoritas untuk transmisi 70 KV dan 150 KV yang membutuhkan 100 ribu ton besi siku.

"Di samping kebutuhan besi siku, dalam pembuatan tower dibutuhkan juga plat baja sekitar 10% dari kebutuhan besi siku, di sini kami melihat komitmen pemerintah dalam menggunakan produk baja lokal untuk memenuhi kebutuhan baja proyek pemerintah," jelasnya.

Sukandar juga mengungkapkan, perseroan optimis permintaan baja domestik akan terus meningkat. Sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas, emiten baja tersebut telah melakukan groundbreaking HSM#2 pada Agustus 2016.

Pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi HRC sebanyak 1,5 juta ton per tahun dan akan mulai beroperasi pada pertengahan 2019. Sedangkan saat ini sedang diselesaikan pemasangan tiang pancang untuk pondasi HSM#2.

"Kami juga sudah memulai proses basic engineering yang ditargetkan selesai pada awal 2017," papar Sukandar.

Selain penambahan kapasitas, perseroan juga terus melakukan program efisiensi dengan membangun pabrik Blast Furnace Complex. Coke Oven Plant dari Blast Furnace Complex telah dipanaskan pada Juli. Dijadwalkan Blast Furnace mulai beroperasi pada akhir 2016.

"Dengan beroperasinya pabrik ini, biaya produksi baja lembaran panas Krakatau Steel diharapkan dapat turun hingga USD58,2 per ton," tutupnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9444 seconds (0.1#10.140)