Pendapatan Bersih Astra hingga September 2016 Capai Rp132,3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Astra International Tbk (kode emiten: ASII) mencatat penurunan laba bersih pada kuartal III 2016, yaitu turun Rp720 juta atau 6%. Penurunan pendapatan bersih Grup Astra ini terjadi di sektor alat berat, pertambangan, serta agribisnis.
Sementara itu, kontribusi pendapatan bersih dari Toyota sales operation juga berkurang setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) berlaku efektif pada awal tahun ini.
"Penurunan ini disebabkan pelemahan harga komoditas yang berpengaruh negatif terhadap sektor alat berat dan kontraktor penambangan, serta kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada PT Bank Permata Tbk yang berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan," ujar Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Senin (31/10/2016).
Adapun pendapatan bersih konsolidasian Astra pada sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2016, turun 4% menjadi Rp132,3 triliun, sementara laba bersih turun dari Rp11,9 triliun menjadi Rp11,3 triliun.
Untuk nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp2.611 pada 30 September 2016, meningkat 4% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015.
Sementara nilai kas bersih, di luar Grup Jasa Keuangan, mencapai Rp5,5 triliun pada 30 September 2016, dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2015 sebesar Rp1,0 triliun. Anak perusahaan Grup segmen Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp41,9 triliun, dibandingkan dengan Rp44,6 triliun pada akhir tahun 2015.
Sementara itu, kontribusi pendapatan bersih dari Toyota sales operation juga berkurang setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) berlaku efektif pada awal tahun ini.
"Penurunan ini disebabkan pelemahan harga komoditas yang berpengaruh negatif terhadap sektor alat berat dan kontraktor penambangan, serta kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada PT Bank Permata Tbk yang berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan," ujar Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Senin (31/10/2016).
Adapun pendapatan bersih konsolidasian Astra pada sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2016, turun 4% menjadi Rp132,3 triliun, sementara laba bersih turun dari Rp11,9 triliun menjadi Rp11,3 triliun.
Untuk nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp2.611 pada 30 September 2016, meningkat 4% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015.
Sementara nilai kas bersih, di luar Grup Jasa Keuangan, mencapai Rp5,5 triliun pada 30 September 2016, dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2015 sebesar Rp1,0 triliun. Anak perusahaan Grup segmen Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp41,9 triliun, dibandingkan dengan Rp44,6 triliun pada akhir tahun 2015.
(ven)