IHSG Diprediksi Bergerak Variatif
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak variatif, dengan kembali tertahan pada range 5.345-5.440.
Lanjar mengatakan, secara teknikal mengkonfirmasi pulled back upper band hingga mempersempit ruang bollinge bands, dikarenakan tren sideways jangka pendek yang masih berlangsung didekat level pergerakan rata-rata 25 dan 50 hari.
"Indikator Stochastic pun negatif crossing dengan artian pergerakan bearish consolidasi menghantui IHSG jika terus bergerak di bawah 5.450," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Sementara, IHSG kemarin kembali tertekan meski tertahan dengan melemah 10,55 poin sebesar 0,19% di level 5.405,45, dengan sektor pertanian dan properti menjadi pemicu pelemahan.
Kembali sektor pertambangan menguat di atas 1% menjelang musim dingin di sebagian wilayah dunia yang akan mempengaruhi harga komoditas tambang.
"Di saat investor domestik memperlihatkan kekhawatirannya terhadap dampak sentimen eksternal, investor asing justru mulai masuk dan mencatatkan aksi beli bersih yang sejak awal bulan November ini dan net buy sebesar Rp217,64 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang masih menjadi perhatian investor diantaranya ASII, BBCA, INDF, INDY, SMGR, KAEF, MEDC, dan MDLN.
Lanjar mengatakan, secara teknikal mengkonfirmasi pulled back upper band hingga mempersempit ruang bollinge bands, dikarenakan tren sideways jangka pendek yang masih berlangsung didekat level pergerakan rata-rata 25 dan 50 hari.
"Indikator Stochastic pun negatif crossing dengan artian pergerakan bearish consolidasi menghantui IHSG jika terus bergerak di bawah 5.450," ujarnya di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Sementara, IHSG kemarin kembali tertekan meski tertahan dengan melemah 10,55 poin sebesar 0,19% di level 5.405,45, dengan sektor pertanian dan properti menjadi pemicu pelemahan.
Kembali sektor pertambangan menguat di atas 1% menjelang musim dingin di sebagian wilayah dunia yang akan mempengaruhi harga komoditas tambang.
"Di saat investor domestik memperlihatkan kekhawatirannya terhadap dampak sentimen eksternal, investor asing justru mulai masuk dan mencatatkan aksi beli bersih yang sejak awal bulan November ini dan net buy sebesar Rp217,64 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang masih menjadi perhatian investor diantaranya ASII, BBCA, INDF, INDY, SMGR, KAEF, MEDC, dan MDLN.
(ven)