The Fed Pertahankan Suku Bunga hingga Pemilu AS
A
A
A
NEW YORK - The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memberikan sinyal tidak akan mengubah suku bunga acuan AS alias Fed rate, meski tetap membuka pintu untuk peningkatan pada Desember, mendatang. Bank Sentral diyakini tidak akan mengeluarkan kebijakan apapun jelang Pemilu AS yang kurang dari satu pekan.
Dilansir BBC, Kamis (3/11/2016) Fed menerangkan belum menutup peluang untuk terus menaikkan suku bunga acuan. Hal ini berarti Bank Sentral bisa mengambil tindakan pada bulan depan ketika menggelar pertemuan komite di akhir athun 2016.
"Komite yang bisa memutuskan terkait kenaikan suku bunga acuan terus melakukan diskusi. Untuk saat ini kami menunggu perkembangan yang terjadi untuk kemudian membuat kemajuan yang obyektif," bunyi pernyataan Fed.
Pasar saham sendiri diyakini sedikit berubah ketika masih menanti keputusan The Fed. Sementara para analis berharap bank dapat meningkatkan pinjaman pada pertemuan Desember nanti. Pidato Gubernur The Fed Janet Yellen pada 14 Desember, menjadi salah satu yang ditunggu untuk menjelaskan kebijakan bank sentral pada tahun depan.
Di sisi lain analis Michelle Fleury menyakini Bank Sentral siap untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Menurutnya dalam pernyataan The Fed, satu kata yang hilang dari daftar risiko yang mungkin dihadapi ekonomi AS adalah pemilihan presiden.
Yellen sendiri telah dikecam oleh Donald Trump yang merupakan salah satu kandidat dalam pemilihan presiden AS yang menurutnya Fed sengaja menjaga tingkat suku bunga pada level terendah untuk membantu Presiden Obama dan rivalnya Hillary Clinton. Jelas apabila Trump menjadi pemenang, bisa mengubah arah pasar keuangan dan mungkin arah kebijakan moneter AS.
Dilansir BBC, Kamis (3/11/2016) Fed menerangkan belum menutup peluang untuk terus menaikkan suku bunga acuan. Hal ini berarti Bank Sentral bisa mengambil tindakan pada bulan depan ketika menggelar pertemuan komite di akhir athun 2016.
"Komite yang bisa memutuskan terkait kenaikan suku bunga acuan terus melakukan diskusi. Untuk saat ini kami menunggu perkembangan yang terjadi untuk kemudian membuat kemajuan yang obyektif," bunyi pernyataan Fed.
Pasar saham sendiri diyakini sedikit berubah ketika masih menanti keputusan The Fed. Sementara para analis berharap bank dapat meningkatkan pinjaman pada pertemuan Desember nanti. Pidato Gubernur The Fed Janet Yellen pada 14 Desember, menjadi salah satu yang ditunggu untuk menjelaskan kebijakan bank sentral pada tahun depan.
Di sisi lain analis Michelle Fleury menyakini Bank Sentral siap untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember. Menurutnya dalam pernyataan The Fed, satu kata yang hilang dari daftar risiko yang mungkin dihadapi ekonomi AS adalah pemilihan presiden.
Yellen sendiri telah dikecam oleh Donald Trump yang merupakan salah satu kandidat dalam pemilihan presiden AS yang menurutnya Fed sengaja menjaga tingkat suku bunga pada level terendah untuk membantu Presiden Obama dan rivalnya Hillary Clinton. Jelas apabila Trump menjadi pemenang, bisa mengubah arah pasar keuangan dan mungkin arah kebijakan moneter AS.
(akr)