Menteri Bambang: Seminar Indonesia Naik Kelas Selaras dengan RPJMN

Senin, 07 November 2016 - 20:16 WIB
Menteri Bambang: Seminar...
Menteri Bambang: Seminar Indonesia Naik Kelas Selaras dengan RPJMN
A A A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Seminar Indonesia Naik Kelas yang diadakan Koran Sindo dan Sindonews.com selaras dengan upaya pemerintah mewujudkan salah satu sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Yakni menjadikan Indonesia negara maju, keluar dari perangkap negara berpendapatan menengah pada tahun 2030.

Untuk mencapai sasaran ini, kata Bambang, butuh transformasi struktural sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, dan peningkatan Kesejahteraan secara berkelanjutan.

"Sebagaimana diketahui, perekonomian kita bertransformasi dengan cepat dari perekonomian yang mengandalkan sumber daya alam ke perekonomian yang berbasis pengolahan, untuk kemudian terhenti karena krisis ekonomi," kata dia di Jakarta, Senin (7/11/2016).

Transformasi ekonomi, kata dia, memang tetap berlanjut pasca krisis namun dengan kecepatan yang lebih lambat. Prosesnya ditandai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan periode sebelum krisis, peningkatan peran sektor jasa, termasuk dalam menyerap realokasi tenaga kerja dari sektor pertanian, serta gejala deindustrialisasi yang ditunjukkan oleh penurunan kinerja industri pengolahan.

"Kondisi ini ditengarai sebagai pertanda bahwa kita dimungkinkan untuk terjebak dalam pendapatan menengah (middle income trap) dan menjadi agak sulit untuk naik kelas ke negara berpendapatan tinggi," katanya.

Kajian yang dilakukan oleh Felipe pada tahun 2012, lanjut dia, menunjukkan bahwa Indonesia masih dikategorikan rentan terhadap middle income trap karena masih memiliki momentum untuk menata struktur perekonomian dalam negeri.

Hal ini terlihat dari rata-rata pertumbuhan pendapatan per kapita kita yang sebesar 3,9% dalam perode 2000-2010, atau masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk (1,4%).

"Selain itu, dalam Iima tahun terakhir, pertumbuhan nilai tambah sektor industri (4,8%) dan masih lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan nilai tambah di sektor pertanian (4,2%)," tutupnya.
(ven)
Berita Terkait
Jadi Senjata Pikat Cewek,...
Jadi Senjata Pikat Cewek, Ini Tips Mengasah Selera Humormu
Selamat Jalan Mas Edi...Kebaikanmu...
Selamat Jalan Mas Edi...Kebaikanmu Akan Selalu Kami Kenang
Tiga Jurnalis SINDO...
Tiga Jurnalis SINDO Raih Juara Lomba Tulis dan Foto Telkomsel
Telkom Indonesia dan...
Telkom Indonesia dan SINDO Makassar Perpanjang Kerjasama
HUT ke-16, Ini Link...
HUT ke-16, Ini Link Registrasi Webinar Koran Sindo: Tren Bank Digital dan Geliat UMKM Go International
Indonesiasentris & Pembangunan...
Indonesiasentris & Pembangunan Seluruh Rakyat Indonesia
Berita Terkini
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
7 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
7 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
11 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
12 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
12 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
13 jam yang lalu
Infografis
Arab Saudi Tangguhkan...
Arab Saudi Tangguhkan Visa Warga 14 Negara Termasuk Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved