Sri Mulyani Identifikasi Penyebab Ambruknya Rupiah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat ini tengah mengidentifikasi penyebab jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Sebab, ada faktor di luar fundamental ekonomi Indonesia yang memengaruhi terpuruknya rupiah.
Salah satunya, kata Sri, spekulasi mengenai adanya rencana perubahan kebijakan (policy) dari Amerika Serikat, paska pemilihan Presiden Amerika Serikat. Ani--panggilan akrabnya--sedang menelusuri apakah rumor tersebut sengaja dibuat atau memang karena kekhawatiran atas perkembangan yang terjadi di AS.
"Apakah itu (rumor perubahan kebijakan) merupakan sesuatu yang dibuat atau karena semuanya secara bersama-sama merasa khawatir terhadap perkembangan yang terjadi," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Jika memang rumor tersebut sengaja dibuat, maka pemerintah akan mencari motifnya dan akan segera menangani. "Sampai hari ini, kami lihat perkembangan rupiah bersama indeksdan surat berharga memang sangat dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi secara regional maupun global, karena perubahan atau perkembangan situasi politik di AS," tandasnya.
Baca: Ini Penyebab Rupiah Ambruk Parah Hari Ini
Nilai tukar rupiah terhadap USD pada perdagangan hari ini dibuka jatuh cukup dalam, bahkan dalam pergerakannya hampir tembus level Rp14.000/USD. Jatuhnya rupiah tersebut di tengah menguatnya USD terhadap beberapa mata uang dunia lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.394/USD atau masih tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.138/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB semakin bergerak melemah ke level Rp13.610/USD dengan kisaran harian Rp13.360-Rp13.873/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah dibuka di level Rp13.443/USD atau jauh memburuk dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.166/USD dengan kisaran kisaran harian Rp13.383-Rp13.724/USD dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.510/USD.
Salah satunya, kata Sri, spekulasi mengenai adanya rencana perubahan kebijakan (policy) dari Amerika Serikat, paska pemilihan Presiden Amerika Serikat. Ani--panggilan akrabnya--sedang menelusuri apakah rumor tersebut sengaja dibuat atau memang karena kekhawatiran atas perkembangan yang terjadi di AS.
"Apakah itu (rumor perubahan kebijakan) merupakan sesuatu yang dibuat atau karena semuanya secara bersama-sama merasa khawatir terhadap perkembangan yang terjadi," katanya di Kantor Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Jika memang rumor tersebut sengaja dibuat, maka pemerintah akan mencari motifnya dan akan segera menangani. "Sampai hari ini, kami lihat perkembangan rupiah bersama indeksdan surat berharga memang sangat dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi secara regional maupun global, karena perubahan atau perkembangan situasi politik di AS," tandasnya.
Baca: Ini Penyebab Rupiah Ambruk Parah Hari Ini
Nilai tukar rupiah terhadap USD pada perdagangan hari ini dibuka jatuh cukup dalam, bahkan dalam pergerakannya hampir tembus level Rp14.000/USD. Jatuhnya rupiah tersebut di tengah menguatnya USD terhadap beberapa mata uang dunia lainnya.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.394/USD atau masih tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.138/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB semakin bergerak melemah ke level Rp13.610/USD dengan kisaran harian Rp13.360-Rp13.873/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah dibuka di level Rp13.443/USD atau jauh memburuk dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.166/USD dengan kisaran kisaran harian Rp13.383-Rp13.724/USD dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.510/USD.
(ven)