Sri Mulyani Ramal Rupiah Tahun Depan di 14.700 - 15.200 per Dolar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksikan nilai tukar rupiah pada tahun 2023 akan berada pada rentang Rp15.200 hingga Rp14.700 per dolar Amerika Serikat (AS).
Proyeksi tersebut berdasarkan adanya peningkatan tekanan eksternal yang dipengaruhi oleh pengetatan moneter global yang berlanjut, serta adanya potensi stagflasi.
Menkeu menyampaikan, peningkatan risiko global sejalan dengan arah pengetatan moneter AS dan sejumlah negara maju lainnya, yang turut memberikan tekanan pada pergerakan nilai tukar rupiah hingga pertengahan 2023 mendatang.
"Tahun ini kita sudah melihat pressure deviasi dari asumsi APBN 2022. Tadinya kita di Rp14.350, lalu kita naikkan ke Rp14.450 dan sekarang levelnya ada di Rp14.700 hingga mendekati Rp14.800," paparnya dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (31/8/2022).
Sementara itu, terkait suku bunga Surat Utang Negara (SUN) acuan 10 tahun pada 2023 diperkirakan sebesar 7,9% dengan range 7,34% hingga 9,16%.
Adapun, tingkat suku bunga SUN tahun depan dibayangi oleh risiko ketidakpastian pasar keuangan, seiring berlanjutnya pengetatan moneter global.
"Kita tidak bisa menafikan bahwa pressure dari global dengan kenaikan suku bunga yang sangat hawkish oleh AS, Eropa dan Inggris, pasti akan memberikan imbas kepada pasar obligasi global termasuk Indonesia," terang mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Proyeksi tersebut berdasarkan adanya peningkatan tekanan eksternal yang dipengaruhi oleh pengetatan moneter global yang berlanjut, serta adanya potensi stagflasi.
Menkeu menyampaikan, peningkatan risiko global sejalan dengan arah pengetatan moneter AS dan sejumlah negara maju lainnya, yang turut memberikan tekanan pada pergerakan nilai tukar rupiah hingga pertengahan 2023 mendatang.
"Tahun ini kita sudah melihat pressure deviasi dari asumsi APBN 2022. Tadinya kita di Rp14.350, lalu kita naikkan ke Rp14.450 dan sekarang levelnya ada di Rp14.700 hingga mendekati Rp14.800," paparnya dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (31/8/2022).
Sementara itu, terkait suku bunga Surat Utang Negara (SUN) acuan 10 tahun pada 2023 diperkirakan sebesar 7,9% dengan range 7,34% hingga 9,16%.
Adapun, tingkat suku bunga SUN tahun depan dibayangi oleh risiko ketidakpastian pasar keuangan, seiring berlanjutnya pengetatan moneter global.
"Kita tidak bisa menafikan bahwa pressure dari global dengan kenaikan suku bunga yang sangat hawkish oleh AS, Eropa dan Inggris, pasti akan memberikan imbas kepada pasar obligasi global termasuk Indonesia," terang mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
(ind)