OJK Siap Luncurkan Program AKSI Pangan Desember 2016
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana meluncurkan program AKSI (Akselerasi, Sinergi dan Inklusi) Pangan untuk sektor pertanian dan peternakan. Program ini wujud implementasi regulator dalam program 'Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat' yang dicanangkan Presiden Joko Widodo di Brebes, Jawa Tengah, April 2016 lalu.
Plt Deputi Komisioner Manajemen Strategis 1B OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan, rencananya OJK akan meluncurkan program AKSI Pangan pada Desember mendatang.
"Insya Allah akan lauching di minggu ketiga bulan Desember 2016. Lokasinya nanti di luar pulau Jawa," ujar Slamet Edy dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (17/11/2016).
Lanjut Slamet Edy, program ini nantinya memfokuskan kepada kestabilan harga bagi 11 komoditas bahan pangan pokok, yang acap kali membuat inflasi Indonesia menjadi besar dan tidak terkendali.
Adapun 11 komoditas dimaksud di antaranya adalah padi, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan cabai keriting. "Menjaga 11 komoditas itu, inflasi bisa stabil," ungkapnya.
Untuk menjaga 11 komoditas tersebut, OJK berupaya memotong mata rantai tengkulak yang menyebabkan harga bahan pangan mahal ketika sampai di konsumen. Untuk mencapai itu, OJK berencana akan melibatkan e-commerce.
"Kami harapkan nanti ada peran e-commerce untuk masuk ke sana. Itu menolong petani dan bisa langsung ke end user, jadi lebih murah. Jadi dari hulu ke hilir, kami upayakan tidak ada hambatan," tandas dia.
Selain menjaga kestabilan 11 komoditas pangan, program AKSI Pangan ini bertujuan mempercepat peningkatan kredit perbankan ke sektor pertanian dan peternakan, peningkatan kapasitas usaha dan keahlian petani melalui berbagai pembinaan, dan mendorong adanya asuransi usaha tani agar petani terlindungi dari ancaman gagal panen.
Plt Deputi Komisioner Manajemen Strategis 1B OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan, rencananya OJK akan meluncurkan program AKSI Pangan pada Desember mendatang.
"Insya Allah akan lauching di minggu ketiga bulan Desember 2016. Lokasinya nanti di luar pulau Jawa," ujar Slamet Edy dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Kamis (17/11/2016).
Lanjut Slamet Edy, program ini nantinya memfokuskan kepada kestabilan harga bagi 11 komoditas bahan pangan pokok, yang acap kali membuat inflasi Indonesia menjadi besar dan tidak terkendali.
Adapun 11 komoditas dimaksud di antaranya adalah padi, jagung, kedelai, daging sapi, daging ayam, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan cabai keriting. "Menjaga 11 komoditas itu, inflasi bisa stabil," ungkapnya.
Untuk menjaga 11 komoditas tersebut, OJK berupaya memotong mata rantai tengkulak yang menyebabkan harga bahan pangan mahal ketika sampai di konsumen. Untuk mencapai itu, OJK berencana akan melibatkan e-commerce.
"Kami harapkan nanti ada peran e-commerce untuk masuk ke sana. Itu menolong petani dan bisa langsung ke end user, jadi lebih murah. Jadi dari hulu ke hilir, kami upayakan tidak ada hambatan," tandas dia.
Selain menjaga kestabilan 11 komoditas pangan, program AKSI Pangan ini bertujuan mempercepat peningkatan kredit perbankan ke sektor pertanian dan peternakan, peningkatan kapasitas usaha dan keahlian petani melalui berbagai pembinaan, dan mendorong adanya asuransi usaha tani agar petani terlindungi dari ancaman gagal panen.
(ven)