IHSG Ditutup Meroket Menjelang Demo 212
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat tajam ke level 5.198,75 atau 49,84 poin setara 0,97%. Penguatan ini di tengah melonjaknya bursa saham Jepang.
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG menguat 21,11 poin atau 0,41% ke level 5.170,02, dan pada sesi I menguat hingga ke level 5.192,47 atau 43,56 poin setara dengan 0,85%. Sedangkan pada perdagangan kemarin, bursa saham dalam negeri berakhir menghijau ke level 5.148,91 atau 12,24 poin setara 0,24%.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari ini mayoritas menghijau dengan sektor pertambangan menguat paling tajam sebesar 2,45%. Sementara, sektor yang melemah paling dalam adalah sektor properti yang turun 0,66%.
Di sisi lain nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,46 triliun dengan 15,10 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp181,26 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,85 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,67 triliun. Tercatat 150 saham menguat, 150 melemah dan 109 stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp150 menjadi Rp7.700, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp125 menjadi Rp7.700, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik Rp100 menjadi Rp5.275.
Sementara saham-saham yang melemahnya di antaranya, PT Panins Sekuritas Tbk (PANS) turun Rp90 menjadi Rp3.600, PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp80 menjadi Rp2.220, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun Rp50 menjadi Rp5.225.
Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (1/12/2016), di Jepang, Indeks Nikkei N225 naik lebih dari 1%, karena survei manufaktur regional yang dipimpin oleh China mengalahkan ekspektasi dan pandangan optimis sehari setelah OPEC mencapai kesepakatan pertama sejak 2008 untuk memotong produksi minyak.
Indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,12% atau 204,64 poin ke level 18.513,12, dipimpin oleh sektor energi seperti Inpex yang naik 9,95% dan Japan Petroleum Exploration yang melonjak 12,2%.
Di Australia, Indeks ASX 200 ditutup naik 1,1% atau 59,77 poin ke level 5.500,24. Kenaikan ini dipimpin sektor energi yang menguat tajam sebesar 7,21% dan sektor material yang naik 2,88%.
Statistik resmi menunjukkan investasi bisnis Australia turun 4% pada kuartal ketiga, penurunan curam dari yang diperkirakan analis Reutersyang menurun 2,5%. Penurunan investasi kemungkinan akan berdampak pada produk domestik bruto kuarta ketiga.
Saham China berada di wilayah positif, dengan komposit Shanghai ditutup naik 0,74% atau 24,04 poin ke level 3.274,07 sedangkan komposit Shenzhen berakhir 0,607% lebih tinggi, atau 12,78 poin ke level 2.119,69. Indeks manufaktur resmi Pembelian Manajer China (PMI) naik di 51,7, dibandingkan jajak pendapat Reuters di level 51,0.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi mendatar di level 1.983,75. Data statistik Korea menunjukkan indeks harga konsumen November (CPI) naik 1,3% dari tahun ke tahun.
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG menguat 21,11 poin atau 0,41% ke level 5.170,02, dan pada sesi I menguat hingga ke level 5.192,47 atau 43,56 poin setara dengan 0,85%. Sedangkan pada perdagangan kemarin, bursa saham dalam negeri berakhir menghijau ke level 5.148,91 atau 12,24 poin setara 0,24%.
Sektor saham dalam negeri pada perdagangan hari ini mayoritas menghijau dengan sektor pertambangan menguat paling tajam sebesar 2,45%. Sementara, sektor yang melemah paling dalam adalah sektor properti yang turun 0,66%.
Di sisi lain nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,46 triliun dengan 15,10 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp181,26 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,85 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,67 triliun. Tercatat 150 saham menguat, 150 melemah dan 109 stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp150 menjadi Rp7.700, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp125 menjadi Rp7.700, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang naik Rp100 menjadi Rp5.275.
Sementara saham-saham yang melemahnya di antaranya, PT Panins Sekuritas Tbk (PANS) turun Rp90 menjadi Rp3.600, PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp80 menjadi Rp2.220, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun Rp50 menjadi Rp5.225.
Seperti dikutip dari CNBC, Kamis (1/12/2016), di Jepang, Indeks Nikkei N225 naik lebih dari 1%, karena survei manufaktur regional yang dipimpin oleh China mengalahkan ekspektasi dan pandangan optimis sehari setelah OPEC mencapai kesepakatan pertama sejak 2008 untuk memotong produksi minyak.
Indeks Nikkei 225 ditutup naik 1,12% atau 204,64 poin ke level 18.513,12, dipimpin oleh sektor energi seperti Inpex yang naik 9,95% dan Japan Petroleum Exploration yang melonjak 12,2%.
Di Australia, Indeks ASX 200 ditutup naik 1,1% atau 59,77 poin ke level 5.500,24. Kenaikan ini dipimpin sektor energi yang menguat tajam sebesar 7,21% dan sektor material yang naik 2,88%.
Statistik resmi menunjukkan investasi bisnis Australia turun 4% pada kuartal ketiga, penurunan curam dari yang diperkirakan analis Reutersyang menurun 2,5%. Penurunan investasi kemungkinan akan berdampak pada produk domestik bruto kuarta ketiga.
Saham China berada di wilayah positif, dengan komposit Shanghai ditutup naik 0,74% atau 24,04 poin ke level 3.274,07 sedangkan komposit Shenzhen berakhir 0,607% lebih tinggi, atau 12,78 poin ke level 2.119,69. Indeks manufaktur resmi Pembelian Manajer China (PMI) naik di 51,7, dibandingkan jajak pendapat Reuters di level 51,0.
Di Korea Selatan, Indeks Kospi mendatar di level 1.983,75. Data statistik Korea menunjukkan indeks harga konsumen November (CPI) naik 1,3% dari tahun ke tahun.
(izz)