Ramalan Pertumbuhan Ekonomi Asia Direvisi ADB

Selasa, 13 Desember 2016 - 15:33 WIB
Ramalan Pertumbuhan Ekonomi Asia Direvisi ADB
Ramalan Pertumbuhan Ekonomi Asia Direvisi ADB
A A A
MANILA - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) telah memangkas ramalan pertumbuhan ekonomi Asia pada 2016, untuk mencerminkan menyebarnya perlambatan ekonomi seperti di India. ADB menyatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi 45 negara berkembang di Asia akan tumbuh menjadi 5,6% pada tahun ini.

Seperti dilansir BBC, Selasa (13/12/2016) perkiraan tersebut lebih rendah dari sebelumnya pada level 5,7%, namun ADB tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan pada 2017, mendatang tidak berubah menjadi 5,7%. Dikatakan outlook ekonomi Asia tetap stabil meskipun ketidakpastian masih melanda secara global.

(Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Asia Diramal ADB Tembus 5,7%)

"Reformasi struktural untuk meningkatkan produktifitas, memperbaiki iklim investasi, dan dukungan permintaan domestik dapat membantu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi ke depannya," ujar Wakil Kepala Ekonom ADB Juzhong Zhuang.

Perlambatan ekonomi India, meski tidak terlalu besar diyakini menjadi salah satu penyebab pemangkas ekonomi Asia oleh ADB. Ekonomi India yang merupakan terbesar di kawan ini, tercatat mengalami penurunan tahun ini. ADB tidak ketinggalan memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi India pada 2016 menjadi 7% dari sebelumnya 7,4%.

Pengurangan ramalan ekonomi India dijelaskan terpengaruh pelemahan investasi, perlambatan sektor pertania dan kurang tersedianya uang tunai mengikuti kebijakan program pemerintah. Pihak bank mengatakan bisnis skala kecil dan menengah dapat juga terpengaruh.

Lebih lanjut menurutnya efek transisi akan sangat pendek dan diharapkan pertumbuhan ekonomi India mampu rebound di angka 7,8% pada 2017. Adapun negara ekonomi besar lainnya pada wilayah ini seperti China, ADB berharap pertumbuhan ekonomi dapat meningkat 6,6% tahun ini. Bank telah memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut akan jatuh jadi 6,4% tahun depan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 5.0745 seconds (0.1#10.140)