Pengusaha Nilai Redenominasi Rupiah Belum Tepat Dilakukan
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan, wacana redenominasi (penyederhanaan nilai) mata uang rupiah merupakan gagasan yang bagus. Namun, dengan catatan ekonomi Indonesia harus dalam keadaan stabil terlebih dahulu sebelum itu dilakukan.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menilai, kondisi ekonomi saat ini belum tepat untuk melakukan meredenominasi rupiah. Alasannya tak lain karena kondisi perekonomian di Tanah Air masih bergejolak ketika ekonomi global belum juga membaik. .
"Redenominasi rupiah gagasan bagus, harus dilakukan saat ekonomi stabil. Sekarang bukan waktu yang tepat karena sedikit banyak akan pengaruhi inflasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/12/2016).
(Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan RI Harus Redenominasi Rupiah)
Lebih lanjut dia menjelaskan pandangan di masyarakat, jika redenominasi rupiah diterapkan akan menimbulkan efek inflasi. Sebab, angkanya menjadi pembulatan ke arah lebih besar. "Karena persepsi potongan tiga nol, persepsi masyarakat akan bulatkan ke arah lebih besar. Dikhawatirkan timbulkan efek inflasi," katanya.
Menurutnya, jika pemerintah ingin melakukan redenominasi rupiah, maka mau tidak mau harus menunggu ekonomi Indonesia stabil. Sehingga, hasilnya bisa lebih maksimal. "Tapi kalau ekonomi stabil itu bisa dimantain lebih baik," terangnya.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani menilai, kondisi ekonomi saat ini belum tepat untuk melakukan meredenominasi rupiah. Alasannya tak lain karena kondisi perekonomian di Tanah Air masih bergejolak ketika ekonomi global belum juga membaik. .
"Redenominasi rupiah gagasan bagus, harus dilakukan saat ekonomi stabil. Sekarang bukan waktu yang tepat karena sedikit banyak akan pengaruhi inflasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (20/12/2016).
(Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan RI Harus Redenominasi Rupiah)
Lebih lanjut dia menjelaskan pandangan di masyarakat, jika redenominasi rupiah diterapkan akan menimbulkan efek inflasi. Sebab, angkanya menjadi pembulatan ke arah lebih besar. "Karena persepsi potongan tiga nol, persepsi masyarakat akan bulatkan ke arah lebih besar. Dikhawatirkan timbulkan efek inflasi," katanya.
Menurutnya, jika pemerintah ingin melakukan redenominasi rupiah, maka mau tidak mau harus menunggu ekonomi Indonesia stabil. Sehingga, hasilnya bisa lebih maksimal. "Tapi kalau ekonomi stabil itu bisa dimantain lebih baik," terangnya.
(akr)