Tingkatkan Transaksi, BEI Dirikan PT Pendanaan Efek Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menuturkan, pihaknya telah resmi mendirikan PT Pendanaan Efek Indonesia. Perusahaan ini didirikan bersama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Tito menjelaskan, PT Pendanaan Efek Indonesia sebagai perusahaan securities financing akan berperan dalam pembiayaan sekuritas terkait fasilitas margin trading. Tujuannya agar jumlah transaksi investor meningkat dari saat ini yang hanya 180 ribu.
"PT Pendanaan Efek Indonesia kita dirikan satu perusahaan bersama KPEI, KSEI. Bursa pemegang sahamnya untuk danai margin sekuritas dengan MKBD di atas Rp250 miliar untuk danai lebih dari 200 perusahaan listed," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (27/12/2016).
PT Pendanaan Efek Indonesia, kata Tito, membiayai perusahaan sekuritas sebagai suatu institusi. Namun, bukan dipinjamkan ke perseorangan.
"Kita pinjamin ke sekuritas. Bukan pribadi, kita belum kayak Jepang beri unlimited, kita beri Rp100 miliar yang MKBD di atas Rp250 miliar," kata dia.
Menurutnya, sudah ada 30 sekuritas yang mendaftar untuk dapat pembiayaan. Sementara, target minimumnya sebanyak 40 perusahaan.
"Kita baru buka hari ini. Saat ini yang terdaftar 30, mereka baru bersedia, target kita minimum 40 sekuritas. OJK ingin ini kuartal I/2017 jalan, kita minta izin persetujuan sudah PT ini berdiri," jelas Tito.
Tito menjelaskan, PT Pendanaan Efek Indonesia sebagai perusahaan securities financing akan berperan dalam pembiayaan sekuritas terkait fasilitas margin trading. Tujuannya agar jumlah transaksi investor meningkat dari saat ini yang hanya 180 ribu.
"PT Pendanaan Efek Indonesia kita dirikan satu perusahaan bersama KPEI, KSEI. Bursa pemegang sahamnya untuk danai margin sekuritas dengan MKBD di atas Rp250 miliar untuk danai lebih dari 200 perusahaan listed," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (27/12/2016).
PT Pendanaan Efek Indonesia, kata Tito, membiayai perusahaan sekuritas sebagai suatu institusi. Namun, bukan dipinjamkan ke perseorangan.
"Kita pinjamin ke sekuritas. Bukan pribadi, kita belum kayak Jepang beri unlimited, kita beri Rp100 miliar yang MKBD di atas Rp250 miliar," kata dia.
Menurutnya, sudah ada 30 sekuritas yang mendaftar untuk dapat pembiayaan. Sementara, target minimumnya sebanyak 40 perusahaan.
"Kita baru buka hari ini. Saat ini yang terdaftar 30, mereka baru bersedia, target kita minimum 40 sekuritas. OJK ingin ini kuartal I/2017 jalan, kita minta izin persetujuan sudah PT ini berdiri," jelas Tito.
(izz)