Pilot Mabuk, Dirut Citilink Albert Burhan Mengundurkan Diri
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Citilink Indonesia Albert Burhan memutuskan mengundurkan diri. Keputusan tersebut diambil terkait kasus pilotnya yang kedapatan mabuk saat akan bertugas menerbangkan pesawat.
Vice President Corporate Communication Citilink, Benny S Butarbutar mengungkapkan, pengunduran diri bos Citilink tersebut adalah sebagai bentuk tanggung jawab selaku CEO (Dirut) dan secara pribadi atas dampak yang dihasilkan dari insiden ini. Pengunduran diri pun sangat mendadak usai menyelenggarakan konferensi pers pemecatan terhadap pilot QG 800 tersebut.
"Ya, itu karena bentuk tanggung jawab dia selaku pribadi dan CEO atas dampak yang dihasilkan dari kasus ini," ujarnya, saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (29/12/2016).
Namun, lanjut pria yang juga menjabat sebagai VP Corcomm PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ini, permohonan pengunduran diri tersebut akan disampaikan terlebih dahulu kepada direksi dan manajemen Garuda Indonesia selaku induk usaha. Perseroan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu atas putusan tersebut.
"Tapi, saya selaku dari Garuda juga akan menyampaikan lebih dahulu permohonan ini ke direksi Garuda Indonesia apakah diterima atau tidak. Karena akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Kan baru disampaikan tadi permohonannya secara tiba-tiba," tandasnya.
(Baca: Citilink Pecat Pilot yang Diduga Mabuk)
Sebagai informasi, Albert terpilih sebagai Dirut Citilink dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Garuda Indonesia, pada 16 Februari 2015. Dia menggantikan Arif Wibowo yang menduduki jabatan baru sebagai direktur utama PT Garuda Indonesia, yang merupakan perusahaan induk Citilink.
Sebelumnya, peraih gelar sarjana teknik sipil dan pascasarjana dari ITB Bandung ini sehari-hari menjabat sebagai direktur keuangan Citilink. Dia juga pernah terpilih sebagai salah satu karyawan terbaik Garuda Indonesia pada 2000.
Albert sebelumnya berkarier di Garuda Indonesia dan menduduki sejumlah posisi strategis mulai dari bidang perencanaan, operasi, dan bagian keuangan, dan vice president treasury management (Corporate Treasurer) sejak 2005-2012.
Pada 15 Agustus 2012, pria kelahiran Bandung tahun 1967 ini ditunjuk menjadi Chief Financial Officer (CFO) Citilink Indonesia. Ayah dua anak ini juga anggota Board of Director Pan Asia Pacific (PAPAS) yang berbasis di Hong Kong, pada 2006 -2014.
Vice President Corporate Communication Citilink, Benny S Butarbutar mengungkapkan, pengunduran diri bos Citilink tersebut adalah sebagai bentuk tanggung jawab selaku CEO (Dirut) dan secara pribadi atas dampak yang dihasilkan dari insiden ini. Pengunduran diri pun sangat mendadak usai menyelenggarakan konferensi pers pemecatan terhadap pilot QG 800 tersebut.
"Ya, itu karena bentuk tanggung jawab dia selaku pribadi dan CEO atas dampak yang dihasilkan dari kasus ini," ujarnya, saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (29/12/2016).
Namun, lanjut pria yang juga menjabat sebagai VP Corcomm PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk ini, permohonan pengunduran diri tersebut akan disampaikan terlebih dahulu kepada direksi dan manajemen Garuda Indonesia selaku induk usaha. Perseroan akan melakukan evaluasi terlebih dahulu atas putusan tersebut.
"Tapi, saya selaku dari Garuda juga akan menyampaikan lebih dahulu permohonan ini ke direksi Garuda Indonesia apakah diterima atau tidak. Karena akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu. Kan baru disampaikan tadi permohonannya secara tiba-tiba," tandasnya.
(Baca: Citilink Pecat Pilot yang Diduga Mabuk)
Sebagai informasi, Albert terpilih sebagai Dirut Citilink dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Garuda Indonesia, pada 16 Februari 2015. Dia menggantikan Arif Wibowo yang menduduki jabatan baru sebagai direktur utama PT Garuda Indonesia, yang merupakan perusahaan induk Citilink.
Sebelumnya, peraih gelar sarjana teknik sipil dan pascasarjana dari ITB Bandung ini sehari-hari menjabat sebagai direktur keuangan Citilink. Dia juga pernah terpilih sebagai salah satu karyawan terbaik Garuda Indonesia pada 2000.
Albert sebelumnya berkarier di Garuda Indonesia dan menduduki sejumlah posisi strategis mulai dari bidang perencanaan, operasi, dan bagian keuangan, dan vice president treasury management (Corporate Treasurer) sejak 2005-2012.
Pada 15 Agustus 2012, pria kelahiran Bandung tahun 1967 ini ditunjuk menjadi Chief Financial Officer (CFO) Citilink Indonesia. Ayah dua anak ini juga anggota Board of Director Pan Asia Pacific (PAPAS) yang berbasis di Hong Kong, pada 2006 -2014.
(dmd)