Rekor Tertinggi Dow Jones Berakhir Saat Saham Ritel Turun

Rabu, 01 Maret 2017 - 08:54 WIB
Rekor Tertinggi Dow...
Rekor Tertinggi Dow Jones Berakhir Saat Saham Ritel Turun
A A A
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin waktu setempat berakhir tergelincir, untuk menghentikan tren penguatan beruntun selama 12 hari. Sementara beberapa investor masih menanti pidato Presiden AS Donald Trump di depan kongres.

Keseluruhan dari tiga indeks utama Wall Street tercatat mencetak keuntungan, ketika indeks S&P 500 bertambah hingga 3,7% sepanjang Februari. Beberapa saham terlihat telah meningkat tajam sejak dari pemilihan presiden 8 November, lalu diperkuat oleh janji-janji Trump yang akan melakukan reformasi pajak, memperbesar dana infrastruktur serta memangkas regulasi dan peraturan.

Meski begitu investor mencari lebih spesifik terkait kebijakan tersebut pada bagaimana Presiden Trump akan bisa mewujudkan janji-janjinya. Belum lama ini, Trump saat bertemu dengan para gubernur menyatakan akan menambah anggaran militer AS lebih dari 9%.

Sementara kurangnya rincian kebijakan dari Trump akan bisa mengecewakan beberapa investor. "Ada sejumlah optimisme dan euforia di pasar ini. Saya tidak berharap ada banyak rincian, tapi saya juga tidak yakin market akan kecewa apabila tidak memiliki rincian. Pasar lebih suka adanya harapan," ujar Kepala Strategi Bursa JonesTrading di Greenwich, Michael O'Rourke.

Tercatat Dow Jones Industrial Average (DJI) mengalami penurunan sebesar 25,2 poin atau 0,12% ke level 20.812,24, sedangkan indeks S & P 500 kehilangan 6,11 poin atau setara 0,26% ke 2.363,64. Kejatuhan juga dialami komposit Nasdaq mencapai 36,46 poin atau 0,62% ke level 5.825,44.

Di sisi lain sepanjang bulan ini, Dow Jones meningkat 4,8%, sedangkan Nasdaq memperoleh tambahan 3,8%. Pada perdagangan kali ini indeks S & P ritel turun 0,8% dan indeks SPLRCD berkurang 0,7% untuk jadi hambatan terbesar S & P 500.

Sekitar 7,9 miliar saham diperdagangkan pada pergerakan bursa saham AS kemarin waktu setempat, lebih tinggi dibandingkan rata-rata harian 6,9 miliar dalam 20 sesi menurut data Thomson Reuters
(akr)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Microsoft Pikir-pikir...
Microsoft Pikir-pikir Beli TikTok Bikin Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Rebound
Wall Street Lebih Tinggi...
Wall Street Lebih Tinggi di Tengah Ancang-ancang Stimulus USD1 Triliun Gedung Putih
Berita Terkini
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
25 menit yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
51 menit yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
53 menit yang lalu
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
1 jam yang lalu
Kinerja Positif, Indonesia...
Kinerja Positif, Indonesia Re Catat Laba Konsolidasi Rp72,7 Miliar di 2024
1 jam yang lalu
19 Perusahaan Korsel...
19 Perusahaan Korsel Bakal Tambah Investasi Rp30 Triliun usai Bertemu Prabowo, Ini Daftarnya
2 jam yang lalu
Infografis
Usia Pensiun Prajurit...
Usia Pensiun Prajurit TNI dari Pangkat Terendah hingga Tertinggi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved