Kemenperin Ungkap Penyebab Garam Langka
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, penyebab kelangkaan garam karena menipisnya bahan baku. Sehingga, produsen tidak bisa melakukan produksi seperti biasa.
Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Sudarto mengatakan, kelangkaan garam lebih terfokus di Sumatera. Sedangkan, bahan baku di Pulau Jawa masih bisa bertahan hingga dua bulan
"Kelangkaan di Jawa Tengah, Jawa Barat, bahan baku masih bertahan satu sampai dua bulan. Masih bisa produksi tapi di Sumatera terasa kekurangan garamnya," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Darto menjelaskan, sentra produksi di Pulau Jawa menyetop pasokan ke Sumatera. Langkah ini yang dinilai jadi penyebab sulitnya mendapat bahan baku garam.
"Sentra Indramayu enggak transfer bahan baku. Di Sumatera masalah garam beryodium itu langka," kata dia.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Kemenperin bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KKP merekomendasikan PT Garam untuk melakukan suplai 40 hari ke depan.
"KKP rekomendasi input garam konsumsi PT Garam 40 hari ke depan. Sehingga, ada keseimbangan," pungkasnya.
Direktur IKM Pangan, Barang dari Kayu dan Furnitur Sudarto mengatakan, kelangkaan garam lebih terfokus di Sumatera. Sedangkan, bahan baku di Pulau Jawa masih bisa bertahan hingga dua bulan
"Kelangkaan di Jawa Tengah, Jawa Barat, bahan baku masih bertahan satu sampai dua bulan. Masih bisa produksi tapi di Sumatera terasa kekurangan garamnya," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Darto menjelaskan, sentra produksi di Pulau Jawa menyetop pasokan ke Sumatera. Langkah ini yang dinilai jadi penyebab sulitnya mendapat bahan baku garam.
"Sentra Indramayu enggak transfer bahan baku. Di Sumatera masalah garam beryodium itu langka," kata dia.
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Kemenperin bersinergi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). KKP merekomendasikan PT Garam untuk melakukan suplai 40 hari ke depan.
"KKP rekomendasi input garam konsumsi PT Garam 40 hari ke depan. Sehingga, ada keseimbangan," pungkasnya.
(izz)