Psikolog: Orang Super Kaya Gemar Melanggar Aturan

Sabtu, 04 Maret 2017 - 08:05 WIB
Psikolog: Orang Super...
Psikolog: Orang Super Kaya Gemar Melanggar Aturan
A A A
NEW YORK - Hanya sedikit orang yang memiliki wawasan mendalam tentang orang super kaya seperti Brad Klontz. Ia merupakan psikolog dan perencana keuangan bersertifikat yang sering diminta menjadi konsultan orang-orang super kaya.

Sebagai bos Your Mental Wealth, sebuah perusahaan penasehat keuangan yang menekankan pada psikologi perilaku, Klontz banyak membantu para jutawan dan miliarder dalam merencanakan masa depan mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan The New York Times, Sabtu (4/3/2017), Klontz mengungkapkan apa yang dia pelajari tentang bagaimana orang kaya berpikir tentang kesuksesan.

Orang kaya raya, katanya, untuk meraih sukses lebih tinggi sering melanggar aturan. Ketika mereka menghadapi hambatan, itu berarti mereka harus mencari cara lain. “Mereka memiliki perasaan bahwa aturan tidak berlaku untuk mereka,” kata Klontz.

Dan jika mereka mengatakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan dengan cara tertentu, sambung dia, para orang super kaya berpikir bahwa hal itu tidak berlaku untuk mereka. Dan mereka akan mencari jalan untuk menembusnya.

Pola pikir demikian, dianggap cara yang bagus untuk mengatasi hambatan dan memecahkan masalah dalam bisnis mereka. “Individu kaya memiliki perasaan bahwa aturan tidak berlaku untuk mereka”.

Hal ini diamini oleh Steve Siebold, pengarang buku How Rich People Think atau Bagaimana Orang Kaya Berpikir. Selama 26 tahun, Siebold mewawancarai beberapa orang terkaya di dunia dan menemukan psikologis tersebut.

“Menjadi seorang miliarder tidak mudah dan zona nyaman dapat menghancurkan,” tulis Siebold di buku tersebut.

Banyak contoh terbaru mendukung teori ini. Elon Musk, pria kelahiran Afrika Selatan yang bisa disebut Thomas Alfa Edison abad modern, karena merupakan seorang penemu, industrialis dan pengusaha, adalah salah satunya.

Penemu dari PayPal, jaringan jasa transfer uang melalui elektronik dan juga Tesla Motors, mobil elektrik, menantang beberapa merek mobil di dunia. Melalui Tesla, Elon merasa tidak nyaman dengan model standar menjual mobil yang ada saat ini. Ia bahkan sedang menyiapkan mobil masa depan dengan panel surya untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil.

Tidak hanya itu, Elon mengembangkan perusahaan transportasi luar angkasa SpaceX. Bahkan ia berkeinginan menjelajah planet Mars melalui wahananya.

Hal sama juga dilakukan oleh miliarder Richard Branson. Sukses mendirikan perusahaan rekaman Virgin Records, Branson lantas menantang beberapa maskapai penerbangan terbesar di dunia. Ia mempertaruhkan hidup dan bisnisnya dengan mengembangkan Virgin Atlantic Airways untuk memperlebar perusahaan rekamannya ke seluruh dunia. Untuk menarik perhatian, Virgin Atlantic melakukan penerbangan melintasi Samudera Atlantik.

“Jadi mereka melanggar aturan baku untuk mengejar tujuan bisnis atau gairah mereka. Sehingga memberikan mereka sukacita. Sedangkan uang itu adalah efek samping yang dihasilkan,” kata Klontz.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1362 seconds (0.1#10.140)