Wall Street Menguat Usai Yellen Beri Sinyal Suku Bunga Naik
A
A
A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup naik tipis setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga acuan pada bulan ini, jika data pekerjaan dan ekonomi lainnya menguat.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/3/2017), Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 2,74 poin atau 0,01% ke level 21.005,71, Indeks S&P 500 naik 1,2 poin atau 0,05% ke level 2.383,12, dan Nasdaq Composite bertambah 9,53 poin atau 0,16% ke level 5.870,75.
Yelleng kemungkinan akan menaikkan suku bunga saat The Fed menggelar pertemuan pada 14-15 Maret. Sektor keuangan pada Indeks S&P naik 0,4% setelah komentar Yellen dan sektor real estate menjadi yang terburuk karena melemah 0,4%.
Dalam sambutannya, Yellen juga mengatakan bahwa suku bunga cenderung meningkat lebih cepat tahun ini, karena ekonomi muncul lebih jelas dari setiap rintangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk pertama kalinya dalam masa jabatannya.
"Ekuitas dapat menangani kenaikan ketika itu dalam menghadapi pertumbuhan yang lebih kuat," kata Brian Jacobsen, kepala strategi portofolio di Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin.
Dia mengatakan, laporan payrolls Februari pekan depan tidak mungkin untuk menggagalkan harapan kenaikan suku bunga. Departemen Tenaga Kerja dijadwalkan akan merilis laporan payrolls Februari pada 10 Maret.
Untuk pekan ini, Indeks Dow Jones naik 0,9%, Indeks S&P 500 naik 0,7%, dan Nasdaq menguat 0,4%. Investor berharap adanya sinyal kenaikan suku bunga yang dilontarkan oleh Yellen dapat diikuti sejumlah pejabat besar The Fed, termasuk yang biasanya mengeluarkan pernyataan dovish pada suku bunga, muncul pekan ini untuk dapat menyalakan harapan dari kenaikan suku bunga.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (4/3/2017), Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 2,74 poin atau 0,01% ke level 21.005,71, Indeks S&P 500 naik 1,2 poin atau 0,05% ke level 2.383,12, dan Nasdaq Composite bertambah 9,53 poin atau 0,16% ke level 5.870,75.
Yelleng kemungkinan akan menaikkan suku bunga saat The Fed menggelar pertemuan pada 14-15 Maret. Sektor keuangan pada Indeks S&P naik 0,4% setelah komentar Yellen dan sektor real estate menjadi yang terburuk karena melemah 0,4%.
Dalam sambutannya, Yellen juga mengatakan bahwa suku bunga cenderung meningkat lebih cepat tahun ini, karena ekonomi muncul lebih jelas dari setiap rintangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri untuk pertama kalinya dalam masa jabatannya.
"Ekuitas dapat menangani kenaikan ketika itu dalam menghadapi pertumbuhan yang lebih kuat," kata Brian Jacobsen, kepala strategi portofolio di Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin.
Dia mengatakan, laporan payrolls Februari pekan depan tidak mungkin untuk menggagalkan harapan kenaikan suku bunga. Departemen Tenaga Kerja dijadwalkan akan merilis laporan payrolls Februari pada 10 Maret.
Untuk pekan ini, Indeks Dow Jones naik 0,9%, Indeks S&P 500 naik 0,7%, dan Nasdaq menguat 0,4%. Investor berharap adanya sinyal kenaikan suku bunga yang dilontarkan oleh Yellen dapat diikuti sejumlah pejabat besar The Fed, termasuk yang biasanya mengeluarkan pernyataan dovish pada suku bunga, muncul pekan ini untuk dapat menyalakan harapan dari kenaikan suku bunga.
(izz)