Pertumbuhan Ekonomi RI Diragukan Tumbuh 6,1% di 2018

Selasa, 07 Maret 2017 - 03:10 WIB
Pertumbuhan Ekonomi RI Diragukan Tumbuh 6,1% di 2018
Pertumbuhan Ekonomi RI Diragukan Tumbuh 6,1% di 2018
A A A
JAKARTA - Perekonomian Indonesia pada tahun 2017 menurut Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan merupakan tahun yang penuh tantangan. Sehingga pada tahun 2018 mendatang, perekonomian Indonesia pesimistis untuk diharapkan bisa tumbuh 6,1%.

"Yang saya dengar kelihatannya pemerintah mau mengupayakan pertumbuhan 2018 ke 6,1 %. Itu sepertinya berat, kami agak pesimistis," terang Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan di Jakarta.

Lebih lanjut dia menjelaskan karena belum ada daya dorong perekonomian yang kuat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari sisi permintaan (demand) maupun penawaran (supply). Dari sisi permintaan, perbaikan harga komoditas dianggap bisa menggenjot net ekspor Indonesia.

Padahal, pada saat yang bersamaan ketika perekonomian mulai meningkat, kecenderungannya adalah net impor akan tergenjot pula."Seolah-olah dengan adanya perbaikan harga komoditas ekspor bisa meningkat. Pada saat yang sama, kalau ekonomi tumbuh maka impor ada meningkat," jelas Anton.

Oleh karena itu, imbuh Anton, yang harus diperhatikan adalah neraca pembayaran atau balance of payment yang bisa tetap positif dengan adanya kondisi tersebut. Adapun konsumsi swasta terpantau ada sedikit perbaikan yang sebagiannya merupakan efek perbaikan harga komoditas. Sementara itu, konsumsi pemerintah dipandang tidak akan terlalu banyak meningkat.

Dia menambahkan daya dorongnya adalah pada investasi belanja atau spending, namun besarannya dalam keseluruhan investasi tidak terlalu besar."Potensi ada, misal logistik walaupun msh banyak hambatan tapi sudah mulai meningkat dari sisi investasi yang didorong investasi penerintah. Kita lihat seberapa jauh ini bisa mendorong investasi swasta. Apakah benar public investment benar-benar bisa mendorong private investment?" paparnya.

Adapun dari sisi penawaran, dari sisi sektoral sudah banyak yang memperlihatkan optimisme. Anton menyebut, sektor otomotif dan pertanian dinilai bisa memberikan performa yang bagus ke depan, termasuk pula sektor makanan dan minuman.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7003 seconds (0.1#10.140)