Capaian Pertumbuhan Ekonomi 5,7% di Atas Prediksi Ekonom
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom, Co Founder dan Dewan Pakar ISED (Institute of Social Economic Digital) Ryan Kiryanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal III 2022 mencapai 5,7% year on year (yoy) di atas prediksi ekonom.
Sebelumnya, para ekonom memproyeksikan bahwa batas bawah dan batas atas pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal III berada di angka 5,2% - 5,5% secara tahunan.
"Ini beyond expectation, karena beberpaa ekonom memproyeksikan batas atas pertumbuhan ekonomi kita kuartal III kemarin adalah 5,5 persen," ujar Ryan dalam Market Review IDXChannel, Selasa (8/11/2022).
Ryan menyebutkan insentif fiskal berperan besar sebagai indikator pendorong ekonomi untuk jejaring pengaman sosial dan menjaga daya beli masyarakat ditengah himpitan pelemahan ekonomi global. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia masih disumbangkan dari konsumsi rumah tangga sebesar 50,38 persen.
"Karena secara fiskal ya APBN kita juga mengalokasikan ratusan triliun untuk bantuan sosial dan perlinsos, termasuk subsidi energi dan sembako, itu yang bisa menopang daya beli masyarakat," lanjutnya.
Sehingga dengan demikian, ekonomi Indonesia pada tahun 2022 jika dilihat per kuartal terus tumbuh positif diatas angka 5%. Pada kuartal I 2022Cberada di angka 5,02%, tumbuh menjadi 5,45% pada kuartal II, dan terakhir pada kuartal III 2022 tumbuh di angka 5,72%.
"Dari kegiatan perdagangan internasional juga memberikan kontribusi yang cukup baik, meskipun secara perilaku konsumsi pemerintah mengalami tekanan, tetapi itu bisa di kompensasi oleh Pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto kemudian kegiatan ekspor impor," pungkasnya.
Sebelumnya, para ekonom memproyeksikan bahwa batas bawah dan batas atas pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal III berada di angka 5,2% - 5,5% secara tahunan.
"Ini beyond expectation, karena beberpaa ekonom memproyeksikan batas atas pertumbuhan ekonomi kita kuartal III kemarin adalah 5,5 persen," ujar Ryan dalam Market Review IDXChannel, Selasa (8/11/2022).
Ryan menyebutkan insentif fiskal berperan besar sebagai indikator pendorong ekonomi untuk jejaring pengaman sosial dan menjaga daya beli masyarakat ditengah himpitan pelemahan ekonomi global. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia masih disumbangkan dari konsumsi rumah tangga sebesar 50,38 persen.
"Karena secara fiskal ya APBN kita juga mengalokasikan ratusan triliun untuk bantuan sosial dan perlinsos, termasuk subsidi energi dan sembako, itu yang bisa menopang daya beli masyarakat," lanjutnya.
Sehingga dengan demikian, ekonomi Indonesia pada tahun 2022 jika dilihat per kuartal terus tumbuh positif diatas angka 5%. Pada kuartal I 2022Cberada di angka 5,02%, tumbuh menjadi 5,45% pada kuartal II, dan terakhir pada kuartal III 2022 tumbuh di angka 5,72%.
"Dari kegiatan perdagangan internasional juga memberikan kontribusi yang cukup baik, meskipun secara perilaku konsumsi pemerintah mengalami tekanan, tetapi itu bisa di kompensasi oleh Pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto kemudian kegiatan ekspor impor," pungkasnya.
(nng)