Jokowi Lihat Peluang Bisnis di Kawasan Samudera Hindia
A
A
A
JAKARTA - Kawasan Samudera Hindia yang penuh tantangan untuk dihadapi, justru dilihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai peluang bisnis. Menurutnya setengah dari perjalanan kontainer adalah lewat Samudera Hindia, dan dua per tiga pengapalan tanker energi itu melewati Samudera Hindia.
Selain itu, 2,7 miliar orang tinggal di kawasan Indian Ocean Rim Assosiation (IORA). "Di situlah peluang bisnisnya," tegas dia saat rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA seperti dilansir situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Lebih lanjut dia menambahkan, Samudera Hindia adalah samudera masa depan dan masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini. “Oleh sebab itu, Indonesia memperkuat poros maritim untuk bergabung dengan IORA,” sambungnya.
Meski begitu Presiden Jokowi mengingatkan, IORA membutuhkan dunia usaha sekaligus untuk menciptakan solusi atas berbagai bentuk tantangan tersebut. Tentu saja, lanjut Presiden, sangat boleh, sangat boleh dunia usaha menghasilkan untung yang sebanyak-banyaknya. “Tidak dilarang,” tegasnya.
Dia menegaskan, menjadi tugas pemerintah untuk memastikan supaya infrastruktur telekomunikasinya terbangun dengan baik, jaringan 3G, jaringan 4G, dan nantinya jaringan 5G, juga jaringan fiber-fiber optik untuk menyalurkan data-data dalam jumlah yang besar dengan harga yang efisien.
“Menjadi tugas kami, tugas pemerintah untuk mengurangi beban-beban yang menghambat regulasi-regulasi yang berlebihan, peraturan-peraturan yang menghambat, perizinan-perizinan yang berlebihan, perizinan-perizinan yang menghambat,” ungkapnya seraya menambahkan, itulah tugas pemerintah untuk mengurangi dan juga untuk mengurangi korupsi.
Pemerintah, lanjut Presiden, bermaksud untuk kerja sama erat dengan dunia usaha, sektor swasta dari negara-negara anggota IORA supaya bisa membawa yang terbaik dari tekonolgi-teknologi yang terkini kepada kelompok kelompok usaha, kepada para wanita dan kepada kaum muda di negara-negara IORA.
Selain itu, 2,7 miliar orang tinggal di kawasan Indian Ocean Rim Assosiation (IORA). "Di situlah peluang bisnisnya," tegas dia saat rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA seperti dilansir situs resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Lebih lanjut dia menambahkan, Samudera Hindia adalah samudera masa depan dan masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini. “Oleh sebab itu, Indonesia memperkuat poros maritim untuk bergabung dengan IORA,” sambungnya.
Meski begitu Presiden Jokowi mengingatkan, IORA membutuhkan dunia usaha sekaligus untuk menciptakan solusi atas berbagai bentuk tantangan tersebut. Tentu saja, lanjut Presiden, sangat boleh, sangat boleh dunia usaha menghasilkan untung yang sebanyak-banyaknya. “Tidak dilarang,” tegasnya.
Dia menegaskan, menjadi tugas pemerintah untuk memastikan supaya infrastruktur telekomunikasinya terbangun dengan baik, jaringan 3G, jaringan 4G, dan nantinya jaringan 5G, juga jaringan fiber-fiber optik untuk menyalurkan data-data dalam jumlah yang besar dengan harga yang efisien.
“Menjadi tugas kami, tugas pemerintah untuk mengurangi beban-beban yang menghambat regulasi-regulasi yang berlebihan, peraturan-peraturan yang menghambat, perizinan-perizinan yang berlebihan, perizinan-perizinan yang menghambat,” ungkapnya seraya menambahkan, itulah tugas pemerintah untuk mengurangi dan juga untuk mengurangi korupsi.
Pemerintah, lanjut Presiden, bermaksud untuk kerja sama erat dengan dunia usaha, sektor swasta dari negara-negara anggota IORA supaya bisa membawa yang terbaik dari tekonolgi-teknologi yang terkini kepada kelompok kelompok usaha, kepada para wanita dan kepada kaum muda di negara-negara IORA.
(akr)